Jumat 01 Mar 2013 20:14 WIB

Pelaku Spesialis Pembobol Mesin ATM Minimarket Diringkus

Rep: Alicia Saqina/ Red: Djibril Muhammad
Seorang petugas melakukan identifikasi di tempat kejadian kasus percobaan pembobolan mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
Foto: Antara
Seorang petugas melakukan identifikasi di tempat kejadian kasus percobaan pembobolan mesin anjungan tunai mandiri (ATM).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku spesialis pembobol mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang berlokasi di minimarket-minimarket di Jakarta, akhirnya dibekuk. Diketahui, terhitung sejak November lalu hingga akhir Februari kemarin, komplotan pelaku ini sudah beraksi di sembilan lokasi berbeda.

Kepala Sub Dit Reserse Mobil (Resmob) Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, mengatakan, pada Senin (18/2) lalu, satu dari lima anggota komplotan pelaku, ditangkap petugas di Bintara XI, Bekasi Barat.

"Tersangka ini atas nama Rahmat alias Jabrul," ujar Herry, Jumat (1/3), di Kantor Unit Resmob, Mapolda Metro Jaya, yang saat itu didampingi Direktur Reserse Kriminal Umum dan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar (Kombes) Toni Harmanto dan Kombes Rikwanto.

Herry menjelaskan, dari hasil interogasi penyidik terhadap Jabrul, tersangka mengaku telah membobol mesin ATM bersama-sama rekannya yang lain. Rahmat alias Jabrul (44 tahun) mengaku, telah melakukan pembobolan ini sebanyak enam kali. "Mereka lintas provinsi," ujarnya.

Di antaranya, di wilayah Bogor, Menteng, Cakung, Cimanggis, Beji, dan Cirebon. Herry menerangkan, dari sejumlah sembilan lokasi minimarket yang sudah disasar para pelaku, saat ini timnya baru dapat mengungkap empat peristiwa pembobolan.

Empat kejadian itu salah satunya ialah, pembobolan mesin ATM yang berada di minimarket Alfamart Radar AURI, Pasar Cimanggis, Depok. Dalam mesin ATM ini, komplotan berhasil membawa kabur uang tunai senilai Rp 182.700.000.

Pembobolan kedua, mesin ATM yang berada di Minimarket Indomaret, Jalan Raya KH Usman, Kukusan Beji, Depok. Dalam pembobolan ini, para pelaku menggondol uang tunai senilai Rp 132.500.000.

Tak hanya sampai di situ, aksi lima pelaku ini pun berlanjut. Mereka melanjutkan sasarannya dengan membobol mesin ATM yang berada di Indomaret, yang terletak di Jalan Tambak Raya nomor 61, Menteng, Jakarta Pusat.

Kali ini, mereka menyabet uang tunai senilai Rp 130.900.000. Aksi yang keempat yang terungkap, berlangsung di Indomaret Komarudin II. Para pelaku dalam aksinya kali ini berhasil membawa kabur uang Rp 157.000.000, di Indomaret yang terletak di daerah Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur ini.

Herry mengatakan, dari empat mesin ATM yang dibobol para pelaku ini, keempatnya merupakan milik Bank pemerintah. "Mesin ATM BRI," katanya menegaskan.

Ia menjelaskan, alasan lebih mudahnya pelaku membobol mesin ATM milik bank-bank pemerintah. Berdasarkan keterangan, Jabrul, mesin ATM milik bank pemerintah, konstruksinya lebih mudah untuk dibobol.

"Konstruksi corannya lebih gampang. Menurut mereka (mesin ATM bank milik pemerintah), ini digoyang-goyang juga sudah bisa," paparnya.

Herry menerangkan, tidak seperti mesin-mesin ATM milik bank swasta, yang konstruksi coraknya, sedikit sulit untuk dibobol dan diangkut pelaku kejahatan.

Tak hanya itu saja, kemudahan pelaku membobol mesin ATM yang jelas-jelas berada di dalam minimarket yang sudah dikunci tersebut, bahkan terletak dalam singkatnya waktu yang dibutuhkan.

"Dari informasi tersangka, waktu yang paling lama dibutuhkan justru ketika membobol pintu besi dan membuka pintu tralis minimarket," ucap Herry.

Mengapa ini lebih lama, sebab para pelaku sedikit sulit untuk memutus sistem alarm minimarket. Sedangkan, untuk membobol dan mengangkut mesin ATM hingga berada di dalam mobil komplotan, "Hanya membutuhkan waktu 10 sampai 15 menit," kata Herry menambahkan.

Selain telah menangkap satu tersangka Rahmat, polisi juga menyita sejumlah barang bukti hasil kejahatan para komplotan. Barang-barang bukti tersebut ialah, tiga buah kunci L, dua buah tang, dua obeng, dua buah mesin ATM BRI, satu linggis, dan satu pisau lipat.

Selain itu, barang bukti lainnya ialah, satu buah telepon genggam merk Cross, Mito, BlackBerry 9220 warna putih, satu buah TV LCD merk TCL 32 inchi. "Kami juga mengamankan tiga unit sepeda motor yang dibeli para pelaku dari hasil uang kejahatan ini," kata Herry.

Ketiga sepeda motor tersebut masing-masing bernomor polisi B 6559 UXV, B 6205 USA, B 3664 UAO. Herry menjelaskan, motif dasar pelaku melancarkan aksi pembobolan mesin ATM ialah ekonomi. Pelaku dikenakan Pasal 363 KUHP, tentang Pencurian dengan Pemberatan. Ancaman hukumannya di atas lima tahun penjara.

Dengan sudah ditangkapnya Jabrul, Herry mengatakan, saat ini petugas dilapangan sedang melakukan pengejaran terhadap empat pelaku lainnya. Mereka ialah masing-masing berinisial Agung alisa Pitak, Kris alias Kebo, Toji alias Belo, dan Jagur.

Unit Resmob Polda Metro Jaya, terkait lokasi dan daerah operasi komplotan pelaku spesialis pembobol ATM ini yang tidak hanya di Ibu Kota, akan berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat (Jabar).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement