Rabu 27 Feb 2013 13:57 WIB

Timwas Bakal Tanya Anas Soal Aliran Dana Century

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: A.Syalaby Ichsan
Massa dari Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera), menggelar aksi unjukrasa di depan Gedung KPK, Jakarta. Mereka menuntut agar KPK segera menuntaskan skandal kasus Bank Century yang diduga melibatkan sejumlah pejabat tinggi negara.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Massa dari Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera), menggelar aksi unjukrasa di depan Gedung KPK, Jakarta. Mereka menuntut agar KPK segera menuntaskan skandal kasus Bank Century yang diduga melibatkan sejumlah pejabat tinggi negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pengawas Bank Century DPR berencana memintai keterangan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dalam kasus bailout Bank Century.

Keterangan Anas diperlukan untuk menelusuri kemana saja dana bailout Bank Century Rp 6,7 triliun mengalir. "Kalau ibarat sungai ini mengalir kemana saja," kata anggota Timwas Bank Century DPR, Achmad Yani kepada wartawan usai rapat bersama KPK di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (27/1).

Politisi Fraksi Partai Persatuan Pembangunan ini mengatakan, Timwas akan segera membentuk tim kecil untuk menjajaki informasi yang dimiliki Anas. Tim yang terdiri dari perwakilan fraksi di DPR ini dalam waktu dekat akan menemui Anas. "Kita akan menggali pendahuluan dari Anas," ujarnya.

Informasi awal dari Anas diperlukan agar Timwas bisa memutuskan apakah Anas layak dimintai keterangan dalam rapat resmi Timwas Bank Century di DPR atau tidak. "Kalau keterangan Anas relevan dan buktinya mendukung akan dipanggil (ke rapat Timwas DPR). Kalau tidak buat apa?," kata Yani.

Anggota Timwas lainnya Hendrawan Supratiko mengatakan Timwas terbuka menerima segala informasi yang dimiliki Anas soal kasus bailout Bank Century. "Pada prinsipnya bila Anas memiliki info penting kami tidak keberatan dia memberi keterangan dalam (rapat) Timwas," ujar Hendrawan.

Meski demikian, Hendrawan mengingatkan upaya Timwas memintai keterangan Anas jangan sampai hanya menjadi dagelan politik. Tim kecil yang akan dibentuk Timwas harus bisa benar-benar memastikan apakah informasi yang dimiliki Anas benar-benar layak ditindaklanjuti atau tidak. "Yang penting ini bukan dagelan dan bukan sandiwara," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement