REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Klaim PDI Perjuangan mengenai yang menyatakan pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat akan berlangsung dua putaran ditepis oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI). LSI tetap yakin Pilgub akan berlangsung satu putaran sesuai hasil hitung cepat yang dilansirnya kemarin.
Direktur Riset LSI, Hendro Prasetyo menyatakan, hitungan hitung cepat LSI hanya akan berbeda tipis dengan hasil sebenarnya. "Margin errornya hanya satu persen," kata dia kepada Republika Senin (25/2) sore.
Menurut Hendro, apabila suara Calon Gubernur Ahmad Heryawan dikurangi satu persen tidak akan berbeda jauh hasilnya. Dia yakin suaranya akan tetap di atas 30 persen.
Hendro sendiri mempertanyakan klaim PDI Perjuangan yang menyebut suara para pasangan calon gubernur tidak ada yang mencapai 30 persen. berdasarkan "Data pemilihan dari mana saja," ujar dia.
Jika pendataan hanya dilakukan di daerah mayoritas pemilih PDI Perjuangan, menurut dia, memungkinkan untuk menghasilkan data seperti itu. Pasalnya, pendataan itu tergantung darimana daerah yang didata.
Hitung cepat, kata Hendro, untuk metode standar diakui kredibilitasnya sesuai dengan margin error tertentu. Metode acak yang digunakan dia yakini bisa diandalkan.
Hasil hitung cepat, ujar dia, sebenarnya sebagai pembanding hasil suara sebenarnya dan pengawal kebenaran hasil suara tersebut. Hal ini karena suara hitung cepat tidak akan berbeda jauh dengan hitungan nyata.
Menurut dia, jika tidak ada data pembanding, tidak akan diketahui apakah benar hasil suara hitungan nyata KPU benar-benar absah atau tidak.
"Semakin banyak yang melakukan hitung cepat semakin baik," kata dia.