Ahad 24 Feb 2013 19:44 WIB

Warga Sampit Tangkap Buaya

Seorang petugas berusaha mengikat mulut buaya (ilustrasi)
Foto: antara
Seorang petugas berusaha mengikat mulut buaya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SAMPIT -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mengevakuasi buaya hasil tangkapan warga daerah itu.

"Buaya betina dengan panjang 3,70 meter, lebar 55 senti meter dan diameter 110 senti meter tersebut diserahkan secara suka rela oleh Bahtiar, Warga Desa Jaya Kelapa, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Sampit Kabupaten Kotim pada Ahad  (24/2)," kata Komandan Pos BKSDA Wilayah II Sampit, Muriansyah di Sampit, Ahad (24/2).

Pascatertangkap buaya tersebut sekarang dalam kondisi hidup, rencananya buaya itu akan dibawa ke Pangkanlan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Buaya itu nantinya akan dilepas liarkan di suaka marga satwa yang berada di Kabupaten Lamandau namun sebelum dilepasliarkan kondisi buaya akan diperiksa.

Jika dalam kondisi sehat maka akan langsung dilepas liarkan, tetapi apabila sakit tentunya akan ditunda pelepasannya hingga sembuh sakitnya. "Untuk sementara kami masih belum bisa memastikan, buaya itu sehat atau tidak untuk itu sebelum dilepas liarkan akan diperiksa kondisinya. Dari pengamatan kami buaya itu mengalami luka dan harus diberikan perawatan untuk mengobati lukanya tersebut," katanya.

Sementara Bahtiar nelayan penangkap buaya sungai Mentaya mengatakan, penangkapan buaya tersebut ia lakukan bersama istri dan tiga orang anaknya. Penangkapan buaya sendiri berlangsung cukup seru, karena buaya sempat melakukan perlawanan. Buaya dapat dirungkus setelah satu jam kemudian. Dengan kondisi terikat bagian kaki dan mulutnya kemudian buaya itu dibawa pulang dengan menggunakan sebuah perahu.

Tertangkapnya buaya seberat 95 kilogram lebih tersebut sempat membuat heboh dan menjadi tontonan warga desa. Buaya tersebut masih hidup, namun kondisinya sangat lemah karena beberapa gigi teringnya di cabut oleh warga desa.

Menurut Bahtiar, tiga hari sebelumnya buaya tersebut sempat terperangkap jaring ikan, namun buaya itu berhasil melepaskan diri dari lilitan jaring. Akibat lilitan jaring itu bagian tubuh buaya tersebut ada yang terluka, meski terluka buaya tersebut masih ganas dan melawan saat akan ditangkap. Semula saya tidak berniat menangkap buaya tersebut, namun karena saat didekati diam saja, makanya saya memutuskan untuk menangkap buaya itu,'' katanya.

Bahtiar mengungkapkan, buaya itu ditangkap bukan untuk dibunuh, melainkan untuk diamankan karena selama ini sering terperangkap jaring ikan nelayan. "Kami tidak akan membunuh buaya itu, dan kami juga tahu buaya merupakan salah satu binatang yang dilundungi oleh undang-undang, dan buaya tersebut akan kami serahkan kepada pihak yang berwenang dalam hal ini Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sampit," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement