Senin 18 Feb 2013 15:24 WIB

Diadukan ke KPK, Jero Wacik Temui Pelapor

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: A.Syalaby Ichsan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik dikabarkan menemui Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara.

Pertemuan tersebut terkait soal laporan IRESS ke KPK terkait perpanjangan Blok Mahakam. Jero menemui para pelapornya itu di Hotel Dharmawangsa, Jumat (14/2) lalu. Pertemuan dilakukan sekitar pukul 15.00 hingga 17.00 WIB.

Hal ini dibenarkan Direktur IRESS Marwan Batubara. "Dia memang mengundang kita bicara. Saya sudah sampaikan proposal kita, apa yang kita mau tentang Blok Mahakam," tegasnya, Senin (18/2).

Meski demikian, Marwan membantah kalau ada upaya menekan pihaknya untuk tidak mencampuri Blok Mahakam. Dikatakannya, Jero hanya ingin meyakinkan pihaknya mengapa Pertamina tak bisa 100 persen di Mahakam.

Menurutnya, pertanyaan soal mengapa Pertamina belum mampu mengelola blok tersebut bakal disampaikan kepada Jero. "Tapi kita tegaskan pada dia, kalau tidak mampu seharusnya pemerintah mendorong bukan memberikannya dengan negara lain," jelasnya.

Lagipula, kata dia,  aneh jika BUMN di Tanah Air hanya menguasai 17 persen ladang migas produktif. Padahal, BUMN negara lain hanya menguasai 77 persen.

Sebelumnya, Rabu (13/2) Jero dilaporkan IRESS dan sejumlah elemen masyarakat ke KPK. Mantan Menteri Pariwisata itu diseret ke KPK terkait kisruh perpanjangan kontrak di blok kaya gas Mahakam, Kalimantan Timur.

Jero dianggap bertindak merugikan negara ratusan triliun rupiah dengan berniat memperpanjang kontrak Blok Mahakam kepada Total E&P. 

Perusahaan asal Prancis itu memang menjadi operator Mahakam dan bakal segera habis masa kontraknya 2017 lalu. Dalam laporannya, organisasi itu juga menilai Jero telah melakukan tekanan kepada Pertamina dan menyebarkan kebohongan publik.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement