REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gaya absensi Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) pada sidang paripurna DPR Selasa (12/2) kemarin mendapat sorotan dari berbagai pihak. Namun, bagi rekannya di Komisi I, sekaligus anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman, hal yang dilakukan Ibas dianggap wajar.
"Absen diantar itu kan masalah teknis. Namanya juga anak presiden, siapun dia pasti akan dapat pengawalan dari pasukan pengamanan presiden (Paspamres)," kata Hayono di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/2).
Meski Badan Kehormatan (BK) DPR telah menyatakan semua anggota parlemen diperlakukan sama, Hayono menilai, harusnya dilihat terlebih dahulu secara positif posisi Ibas. Sebagai anak presiden, mendapatkan pengawalan merupakan keharusan yang sudah diatur dalam Undang-Undang.
Pengawalan terhadap anak presiden juga diatur standar operasi prosedur (SOP)-nya yang harus dimaklumi masyarakat. Bahkan ia menilai, Ibas cukup moderat dan tidak terlalu kaku terkait pengawalan keamanannya sebagai anak bungsu Presiden SBY.
"Kalau soal ini saya berbeda dengan BK, siaapun itu anak presiden, di negara manapun pasti akan dapat dukungan dari Paspamres," ungkapnya.