Kamis 14 Feb 2013 14:16 WIB

Ibas Mundur karena Keinginan Pribadi Bukan Majelis Tinggi

Rep: Ira Sasmita/ Red: Karta Raharja Ucu
  Anggota FPD Edhie Baskoro Yudhoyono meninggalkan ruangan  Fraksi Partai Dmeokrat di Kompleks Parlemen Senayan,Jakarta, Kamis (14/2).  (Republika/ Tahta Aidilla)
Anggota FPD Edhie Baskoro Yudhoyono meninggalkan ruangan Fraksi Partai Dmeokrat di Kompleks Parlemen Senayan,Jakarta, Kamis (14/2). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Demokrat menyatakan keputusan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) meninggalkan DPR merupakan keinginan pribadinya. Bukan perintah Majelis Tinggi Partai Demokrat, apalagi masalah absensi di DPR.

"Itu murni keinginan pribadi beliau (Ibas)," kata Ketua DPP Demokrat, Andi Nurpati melalui pesan singkat kepada ROL, Kamis (14/2).

Menurut mantan komisioner KPU itu, Ibas menyampaikan kepada DPP akan berkosentrasi penuh mengurus Partai Demokrat. Sebagai Sekretaris Jendral DPP Demokrat, Ibas merasa wajib terjun langsung dalam upaya penyelamatan Partai Demokrat yang diusung majelis tinggi partai.

‎​"Beliau akan kosentrasi urus partai, dimana Partai Demokrat perlu pembenahan," ungkap Andi.

Tentu saja keputusan Ibas diapresiasi DPP mengingat Demokrat memang memerlukan perhatian penuh dari seluruh pengurus dan kadernya saat ini. Putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu pernah mengatakan saat ini kondisi Demokrat sedang dalam situasi darurat.

Elektabilitas partai berlambang bintang mercy itu dirilis berbagai lembaga survei mengalami penurunan yang sangat drastis.

Ibas mengumumkan secara resmi pengunduran dirinya sebagai anggota Komisi I DPR di ruang Fraksi Demokrat DPR siang ini. Ayah satu anak itu menyatakan akan memusatkan tenaga dan pikirannya membantu majelis tinggi dan ketua umum dalam menyelamatkan Partai Demokrat.

Ia mengkhawatirkan bila tanggungjawabnya di partai akan membuat tugas-tugasnya di parlemen akan terbengkalai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement