Selasa 12 Feb 2013 10:48 WIB

Jero Wacik Bakal Diseret ke KPK

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Karta Raharja Ucu
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri ESDM, Jero Wacik bakal dilaporkan ke KPK. Mantan Menteri Pariwisata itu diseret ke KPK terkait kisruh perpanjangan kontrak di blok kaya gas Mahakam, Kalimantan Timur.

"Gugatan akan dilakukan pada Rabu 13 Februari 2013, jam 11.00 sampai 13.00," kata Direktur Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batu Bara pada ROL, Selasa (12/2).

Ditegaskan Marwan, sebagai pejabat negara, Jero sudah bertindak merugikan negara ratusan triliun rupiah.

Pasalnya politikus Partai Demokrat tersebut berniat memperpanjang kontrak Blok Mahakam kepada Total E&P. Perusahaan asal Prancis itu, kini memang menjadi operator Mahakam dan bakal segera habis masa kontraknya 2017 lalu.

"Dia juga melakukan tekanan kepada Pertamina dan berbagai kebohongan publik," ujarnya menjelaskan.

Dikatakannya niat Pertamina masuk sebagai operator blok menjadi ciut, padahal BUMN itu mampu mengelola seluruh aset Mahakam.

Selain Jero, dua pejabat lainnya juga bakal dilaporkan untuk persoalan serupa. Yakni Wakil Menteri ESDM Susilo Siwoutomo dan Ketua Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini.

Berdasarkan data eks BP Migas di 2010, cadangan Mahakam sebesar 13,7 triliun kaki kubik (TCF). Dengan laju ekstraksi gas 0,6 TCF per tahun, saat ini potensi gas yang tersisa di Mahakam sebesar 12,5 TCF.

Di 2017, sisa cadangan diperkirakan sebesar 10,1 TCF. Dengan asumsi harga jual gas 12 dolar AS per MMBTU maka nilai ekonomis Mahakam di 2017 mencapai 121,2 miliar dolar AS.

Untuk minyak, Blok Mahakam diperkirakan memiliki cadangan 192 juta barel. Dengan asumsi harga minyak 95 dolar AS per barel, maka potensi pendapatan dari minyak yang terdapat di Blok Mahakam sebesar 18,24 miliar dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement