Selasa 12 Feb 2013 10:27 WIB

Sejumlah Tokoh Takziyah ke Rumah Duka

Tarmizi Taher
Foto: Republika/Damanhuri Zuhri
Tarmizi Taher

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sejumlah tokoh mendoakan almarhum Tarmizi Taher yang wafat di RSCM Selasa (12/20) pukul 04.15 wib. Saat ini almarhum disemayamkan di rumah duka Jalan Merbau No 1 Komplek Angkatan Laut Pangkalan Jati Pondok Labu Jakarta Selatan.

Tampak Kepala Staf Angkatan Laut Lasdya Marsetio yang datang bersama ibu ke rumah duka. Tampak pula mantan Ketua MK (Mahkamah Konstitusi) Prof Dr Jimly Ash-shiddiqi, mantan Menteri Agama Mafuh Basyuni yang datang bersama ibu dan mantan Kepala Litbang dan Diklat Kemenag Prof Dr M Atho Mudzhar.

Prof Dr Jimly Ash-shiddiqi mendoakan almarhum semoga diampuni segala dosa dan salahnya, diterima amal kebaikannya serta diberikan tempat yang sangat layak disisi-Nya.

Jimly yang pernah sama-sama bertugas dengan almarhum di Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengatakan, almarhum adalah sosok yang sangat gigih berdakwah mau pun menata organisasi.

''Saya duduk sebagai Ketua Penasehat, sedangkan almarhum sebagai ketua umum DMI. Ini menunjukkan semangat almarhum mengelola organisasi dakwah,'' jelas Jimly.

Bagi mantan Kepala Litbang dan Diklat Kemenag, Prof Dr M Atho Mudzhar, almarhum adalah sosok yang sangat mendorong generasi muda untuk maju.

''Bagi kami para juniornya di Kementian Agama, almarhum memberikan dorongan yang kuat untuk kemajuan dengan mengirim pelatihan manajemen ke AS dan untuk mengambil gelar doktor di berbagai bidang.''

Terkait kerukunan umat beragama, ungkap Atho, almarhum adalah tokoh yang mengenalkan istilah Moslem Moderate, almarhum memberikan argumen-argumen Alquran tentang umatan wasathan (umat yang moderat).

''Setelah menjadi dubes, almarum mendirikan Center for Moderate Moslems (CMM) yang menyelenggarakan berbagai diskusi dan seminar serta menerbitkan buku-buku tentang kerukunan umat beragama dan bagaimana menjadi seoang muslim yang moderat,'' jelasnya.

Di bidang dakwah, selain ketua umum Dewan Masjid Indonesia, almarhum menggandeng sebuah yayasan dakwah di Malaysia yang bernama YADIM (Yayasan Dakwah Islam Malaysia) dan kemudian membentuk dakwah bersama dengan mendirikan YADMI Yayasan Dakwah Malaysia-Indonesia,'' jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement