REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG ---Masa pengisian pangkalan data siswa dan sekolah (PDSS) berakhir, untuki mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Sumatera Selatan (Sumsel) telah berakhir. Tercatat, ratusan siswa sekolah menegah atas (SMA) atau sederajat terancam tidak bisa kuliah ke PTN.
“Sampai penutupan masa pengisian PDSS, tanggal 7 Februari ada 247 SMA yang belum sama sekali mengisi. Saya sesalkan kenapa ini bisa terjadi?” ungkap Kepala Dinas PendidikanProvinsi Sumsel Ade Karyana, Sabtu (9/2).
Menurut Ade Karyana, mengingat wilayah yang sangat luas seharusnya untuk pengisian PDSS ini ada koordinasi dan sosialisasi dengan mempertimbangkan rentang kendali atau jangkauan tempat sekolah berada.
“Jika sosialisasi tidak benar-benar merata, bisa saja sekolah di pelosok kesulitan memperoleh informasi. Saya tidak salahkan siapapun. Ini harus jadi pelajaran untuk membenahi mekanisme sosialisasi. Saya sayangkan sekali banyak sekolah tak bisa ikut SNMPTN karena belum isi PDSS,”
katanya.
Dengan kondisi tersebut mantan Kepala Kantor Pendidikan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) ini mengimbau sekolah maupun siswa tidak patah semangat.
“Mengingat tahapan SNMPTN yang masih sangat panjang kami mengharapkan sekolah yang belum mengisi PDSS bisa diberikan kesempatan untuk tetap mengikutsertakan siswanya dalam SNMPTN 2013,” tambahnya.
Dari data yang diterima panitia lokal SNMPTN Universitas Sriwijaya (Unsri) sampai 7 Februari 2013 tercatat ada 247 sekolah di Sumsel belum mengisi PDSS. Jumlah SMA/MA/SMK di Sumsel ada 944 sekolah.
Dari jumlah itu, yang sudah mendaftar PDSS 455 sekolah atau 48.20%, sebanyak 242 atau 25.64%. sedang dalam proses pengisian. Jumlah sekolah SMA/ MA/ SMK yang mendaftar atau mengisi PDSS baru 697 atau 73.83%.