Sabtu 09 Feb 2013 01:00 WIB

Ini Delapan Jurus SBY Selamatkan Demokrat

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID,  CIKEAS -- Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, mengatakan, pihaknya telah membuat langkah-langkah konkret guna melakukan penertiban dan penataan partai.

Pertama, ia meminta seluruh kader utama untuk melakukan penandatanganan pakta integritas terutama Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, DPP, DPD, DPC baik legislatif maupun daerah.

"Saya harapkan penandatanganan pakta integritas ini selesai pada bulan ini Februari 2013. Bagi pejabat Partai Demokrat yang tidak bersedia menandatangani pakta integritas itu akan kita lakukan pemberhentian," katanya.

Kedua, melakukan reposisi terhadap personel partai untuk mencegah terjadinya penyimpangan baru. Termasuk kader yang menjadi anggota badan anggaran.

"Acuan dari pergantian adalah kapasitas, the right person in the right place," katanya.

Ketiga, setiap kader utama menyerahkan laporan harta kekayaannya kepada komisi pengawas partai. "Kita akan menganut dan mengikuti format yang berlaku yang ditetapkan KPK," katanya. Sama format dan pengisiannya.

Keempat, setiap anggota partai diminta NPWP bagi yang telah diwajibkan, untuk memastikan telah membayar pajak.

Ia mengatakan, penandatanganan pakta integritas ini akan menjadi salah satu syarat seleksi bagi para kader yang ingin menjabat maupun mencalonkan diri baik di legislatif maupun eksekutif.

"Bagi kader yang tidak bersedia menandatangani pakta integritas tidak akan pernah dicalonkan oleh Partai Demokrat untuk posisi apapun," katanya.

Kelima, Partai Demokrat menjalankan manajemen partai yang dewasa ini kita nilai tidak berjalan dengan baik sebagaimana layaknya manajemen sebuah organisasi yang profesional dan modern.

"Saya ingin menegakkan manajemen, aturan, disiplin, dan etika partai yang baik," kata SBY.

Keenam, menata dan menertibkan Public Relation (PR) partai, termasuk siapa saja yang mendapatkan otoritas untuk memberikan pernyataan pers, untuk hadir dalam acara talkshow televisi, dan kegiatan lain yang sejenis, sesuai mekanisme yang ditetapkan dalam kegiatan PR tersebut.

"Saya lihat PR yang dijalankan oleh Partai Demokrat selama ini kurang cerdas, sering saling menyudutkan dan bahkan gagal menyampaikan banyak hal yang sebenarnya telah dilaksanakan oleh pemerintah dan Partai Demokrat sendiri," katanya.

Ketujuh, dalam waktu dekat akan ada rapat pimpinan yang dihadiri oleh unsur majelis tinggi partai dan ketua dewan pimpinan daerah Partai Demokrat se-Indonesia. Kemudian setelah itu, akan ada pula rapat pimpinan nasional yang akan dihadiri oleh seluruh unsur pimpinan Partai Demokrat hingga tingkat dewan pimpinan cabang.

"Saya akan pastikan bahwa gerakan penyelamatan, penertiban, dan pembersihan Partai Demokrat ini terjadi di seluruh Indonesia," ujar SBY.

Kedelapan, meskipun pemilihan umum tahun 2014 sudah relatif dekat, Partai Demokrat akan lebih memprioritaskan penataan dan penertiban organisasi. Partai Demokrat yakin bahwa pada saatnya nanti, rakyat akan lebih menyukai partai politik yang para kadernya pandai menjaga amanah dan integritasnya.

"Prinsip saya, lupakan dulu Pemilu 2014, Partai Demokrat akan memfokuskan pikiran, waktu, dan tenaganya untuk menata, membersihkan dan mengonsolidasikan partai agar bisa kembali ke prinsip politik dan jati diri ketika partai ini saya gagas dan dirikan bersama teman-teman. Kita tata dan bikin baik partai ini, dan setelah itu kami akan meningkatkan apa kami bisa lakukan untuk rakyat Indonesia, cita-cita dengan idealisme dan dengan langkah-langkah yang konkret," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement