REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jusuf Kalla (JK) telah malang melintang terjun di dunia politik. Berbagai jabatan politis pun pernah dipegangnya. Mulai dari Ketua Umum Partai Golkar, menteri, hingga menjadi wakil presiden.
Karenanya, menarik untuk mengetahui apa arti politik menurut Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) tersebut. Khususnya mengenai tentang Golkar yang dalam banyak survei kerap berada di posisi teratas.
"Politik itu sederhana, ibarat ping-pong," katanya di Jakarta, Kamis (7/2).
Dalam jajak pendapat Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Golkar menempati posisi tertinggi terkait elektabilitas. Partai pohon beringin tersebut mendapatkan perolehan 21,3 persen. Mengalahkan PDI Perjuangan yang mendapat 18,2 persen dan Partai Demokrat dengan 8,3 persen.
Menanggapi hal ini, menurutnya prinsip ping-pong itu sederhana. Ibarat kue, maka jatah perolehan itu diibaratkan sebanyak 100 persen. Porsi itu yang kemudian dibagi-bagi oleh partai politik yang ada.
Artinya, tambah dia, jika ada partai politik yang perolehannya naik, itu lantaran karena ada yang turun. Begitu juga sebaliknya. Jika ada yang turun, itu lantaran ada yang naik.
Hal ini pun bisa dibaratkan
"Artinya, kalau kita naik itu bukan semata karena kita bagus. Tapi juga karena memang lawan kita jelek. Nah, Golkar itu naik juga ada sumbangan partai yang turun. Yaitu PKS dan Demokrat," tambah dia.
Hal ini, lanjutnya, sama dengan ping-pong. Dalam permainan ini, pemain akan mendapatkan poin karena pukulannya masuk dan tidak bisa ditahan lawan.
Namun, pemain juga akan mendapatkan poin jika pukulan lawan tidak meleset. "Jadi ibarat ping-pong. Kita dapat poin bukan karena kita bagus. Tapi karena lawan kita mainnya jelek," cetus JK.