REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Kasus kekerasan terhadap perempuan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dari tahun ke tahun terus meningkat. Berdasarkan data Forum Penanganan Korban Kekerasan Perempuan dan Anak (PK2PA) DIY pada tahun 2010 setidaknya ada 1.305 kasus kekerasan yang ditangani. Sementara pada tahun 2011 meningkat menjadi 1.666 kasus.
Sebagian besar kekerasan tersebut merupakan kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan sebagaian besar korban kekerasan 87 persen dialami perempuan.
“Kasus-kasus kekerasan yang terjadi di DIY tidak hanya menunjukkan peningkatan dalam kuantitas, tapi juga kualitas. Misalnya kasus kekerasan yang dialami pelajar SMA di Wonosari,” terang Ketua Umum Forum Perlindungan Korban Kekerasan (FPKK) DIY GKR Hemas usai peresmian Gedung Pusat Pelayann Terpadu Perempuan dan Anak (P2TPA) Rekso Dyah Utami Jumat (1/2).
Pihaknya menyadari ke depan persoalan-persoalan perlindungan perempuan dan anak tidak mudah, karena kasus yang muncul makin kompleks, sehingga membutuhkan kesiapan Forum dari segi SDM, sistem dan anggaran tidak sedikit.
Untuk menekan kasus kekerasan itu diperlukan sosialisasi dan pemahaman agar berani melapor. Pihaknya akan memanfaatkan jaringan forum penanganan kekerasan yang sudah dibentuk di masing-masing daerah. Sosialisasi tentang penanganan korban kekerasan juga menjadi tugas kepala daerah.
“Ini juga menjadi kewajiban masyarakat dan semua stake holder. Baik di bidang pendidikan, Kepolisian dan PKK. Ke depan kami juga memaksimalkan kinerja FPKK dalam koordinasi, pelayanan korban kekerasan agar cepat dan tepat serta memenuhi unsur keadailan,” papar Hemas.