Kamis 31 Jan 2013 23:35 WIB

'Luthfi HI Tersangka karena Operasi Politik'

Rep: Ahmad Baaras/ Red: Djibril Muhammad
Luthfi Hasan Ishaaq
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Luthfi Hasan Ishaaq

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Merespons pemberitaan yang menyatakan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lutfi Hasan Ishaq (LHI) menjadi tersangka kasus suap pengadaan daging impor, jajaran PKS Bali langsung melakukan konsolidasi. 

Setelah mendapatkan tabayyun dari DPP PKS kata Ketua DPW PKS Provinsi Bali, Mujiono, pihaknya melihat penetapan LHI sebagai tersangka banyak kejanggalannya.

"Karena itu kami yakin, bahwa ini adalah operasi politik yang dilakukan pihak tertentu untuk menyerang PKS. Hanya saja caranya yang kurang cerdas," kata Mujiono, di Denpasar, Bali, Kamis (31/1).

Dikatakannya, ketika pertama kali mendengar berita tentang LHI itu, anggota DPRD Kota Denpasar itu dalam hati merasa kaget. Tapi setelah dia mencari informasi ke DPP PKS, kekagetan itu terhapus dan meyakini kalau saat ini PKS sedang menjadi sasaran tembak pihak tertentu. Sebagai orang nomor satu di PKS, tidak mungkin LHI melakukan tindakan seperti itu.

Dikatakan Mujiono, semua partai besar sudah mendapatkan problem, lantaran masalah dari kalangan pengurus dan tokoh-tokohnya. Ada yang sudah masuk penjara, baik karena kasus, kasus korupsi atau masalah lainnya. 

Di satu sisi hanya PKS yang belum kena dan PKS berkeinginan masuk tiga besar dalam pemilu mendatang. Karena itulah kata Mujiono, PKS dihalang-halangi, salah satu caranya dengan memfitnah. Dulu Misbakun, kini LHI, nanti sapa lagi.

"Selain itu, kami yakin dengan seyakin-yakinnya, bahwa LHI tidak melakukan tindakan yang disangkakan," kata Mujiono menegaskan.

Mujiono menilai, penetapan LHI sebagai tersangka banyak kejanggalannya. Pertama ada orang membawa uang, lalu mengaku uang itu suap untuk LHI. Nanti semua orang bisa membuat pengakuan bila membenci seseorang. 

Kedua penetapan tersangka tanpa terlebih dahulu memeriksa atau memintai keterangan, langsung menyatakan LHI sebagai tersangka. Ketiga, mengaitkannya dengan perempuan atau mahasiswi yang kemudian orangnya dilepas. 

"Ini kan aneh, apalagi tujuannya kalau bukan mengacaukan atau merusak citra PKS," bebernya.

PKS sebut Mujiono, sekarang ini sebagai partai yang seksi, yang paling enak dijadikan berita. Apalagi sebutnya, kalau berita itu dikaitkan dengan masalah korupsi dan masalah perempuan, dua perbuatan yang selama ini dijauhi kader-kader PKS. 

"Pihak tertentu telah menggoda media, dengan kembuat berita seperti itu untuk memojokkan PKS," katanya memungkasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement