REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, menilai survei yang dilakukan LSI dan kekhawatiran tentang kinerja menteri dari partai politik sudah sering disinggung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ia mengatakan Presiden sudah beberapa kali mengingatkan agar dua tahun ini kecepatan bekerja para menteri ditingkatkan dan lebih fokus. Meski begitu, Presiden SBY, lanjutnya, tidak abai dengan situasi politik yang berkembang.
“Karena itu beliau beri cuti satu hari. Tapi Senin-Kamis harus maksimal bekerja. Jangan lagi mengurus partai,” katanya saat ditemui, Selasa (29/1). Menurutnya, potensi menteri dari partai politik untuk berkampanye secara terselubung sangat kecil. Apalagi Presiden SBY memiliki ukuran.
Belum lagi, kata dia, kinerja menteri dipantau oleh Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). “Nanti UKP4 akan diefektifkan. Apa yang tercapai dan tidak tercapai. Juga dievaluasi mana yang tidak tercapai. Nanti dalam rapat berikutnya kisaran Februari akan diminta lagi kenapa tidak tercapai dan apa alasannya,” katanya.
Sementara itu, ditemui ditempat yang sama, Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa, mengatakan masa kampanye jelang pemilu 2014 sudah diatur. Ia pun menegaskan dirinya tetap konsentrasi pada tugas-tugas pokok sebagai pejabat negara.
“Saya akan tetap katakan jangan tinggalkan tugas-tugas pokok sebagai pejabat negara. Karena itu sama saja kita merugikan rakyat,” katanya. Menurutnya, waktu yang ada untuk kampanye mau tak mau harus cukup dan bisa dimanfaatkan para menteri yang berasal dari partai politik. ‘Seharusnya sudah cukup,” katanya.