Senin 28 Jan 2013 17:44 WIB

Di Jiran, TKI Pun Ditipu

Para TKI yang bekerja di Malaysia (ilustrasi).
Foto: Antara/Mika Muhammad
Para TKI yang bekerja di Malaysia (ilustrasi).

Oleh Wahyu Syahputra

REPUBLIKA.CO.ID, Puluhan perempuan datang tergopoh  di ruangan Penapura Karya Mandiri (PKM) ruang kedatangan TKI, Terminal II, Bandara Soekarno Hatta, Senin (28/1). Mereka berbaris membentuk empat saf. 

 

Beberapa orang menutup muka. Lainnya tertunduk. Memang beberapa ada yang mendongak. Wajahnya pun terlihat kemerahan. Seorang perempuan menggigit-gigit bibirnya demi menahan tangis karena telah kembali ke Tanah Air. 

Suasana Ruang PKM penuh dengan awak media juga penyambutan dari berbagai elemen pemerintahan. Mulai petugas Kementerian Luar Negeri sampai Polisi. Mereka disambut pulang, tapi mereka tetap terganjal setelah penipuan yang mereka dapatkan.

Densim (22 tahun) salah satunya. Perempuan asal Kupang, Nusa Tenggara Timur ini tidak tahu akan ditangkap polisi di Malaysia setelah bekerja empat hari.

Perempuan muda ini  tidak bisa menunjukkan paspor kepada petugas.  Lantas, dia dibawa ke rumah perlindungan di Kuala Lumpur. Setelah sebulan, Densim dibawa ke rumah pertahanan Kuala Lumpur. Densim mengaku hanya dikasih makan sedikit dengan lauk sayur, ikan, dan tahu.

"Saya ditipu sponsor. Saya pekerja rumah tangga yang cuma mau bekerja," ujar wanita lajang ini.

Perempuan lainnya, Ijedora Laurinda (27) diajak oleh pamannya untuk bekerja di Malaysia. Sebelumnya, Ijedora merupakan ibu rumah tangga biasa.

Sesampai di Malaysia, dia pun ditempatkan di kantor agen. Belum juga mendapatkan majikan, Polisi Malaysia menggerebek agen dan membawanya ke penjara selama satu bulan.

Selama di penjara, Ijedora mendapat perlakuan kasar dari petugas. Dia sempat menerima pukulan. Meski begitu, dia mengaku masih mendapat makanan yang layak. 

Kisah tragis lain dialami Eni. Perempuan ini berangkat  dengan paspor melancong dengan tujuan ke Mesir untuk bekerja. Eni mengaku sudah menunggu selama lima bulan untuk berangkat.

Bahkan, dia harus harus memalsukan tahun kelahirannya menjadi 1990 yang sebelumnya 1992. Dia percaya semua kepada sponsor sekalipun harus transit di Malaysia. Pada akhirnya, dia pun tertangkap juga oleh polisi Malaysia. Untunglah Eni mendapatkan perlakuan baik oleh Pihak Malaysia.

"Saya sebulan lebih di penampungan Kedutaan Indonesia,"ujarnya sambil tertunduk.

Di ruang itu, terdapat 82 TKI yang pulang ke Indonesia dari 104 TKI yang bermasalah. Duapuluh dua lainnya, masih dalam pengurusan Polisi akibat kasus penganiayaan.

Suara mikrofon pun terdengar memanggil nama mereka satu persatu. Senyum mereka mengembang. Dengan mata berkaca, pahlawan devisa itu buru-buru merapikan koper dan menunggu absensi.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement