Selasa 22 Jan 2013 06:34 WIB

Cegah Flu Itik, Peternak Diimbau Pakai Dua Kali Vaksin Lama

Rep: Amri Amrullah/ Red: M Irwan Ariefyanto
Itik (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Itik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA - Dinas Peternakan (Disnak) Jatim mengimbau kepada seluruh peternak itik untuk sementara tetap menggunakan vaksin flu burung untuk ayam dan burung. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi terus terjadinya kematian itik karena belum tersedianya vaksin flu burung clade 2.3.2 khusus itik di Jawa Timur.

Kepala Disnak Jatim, Maskur mengatakan, imbauan agar peternak itik menggunakan vaksin flu burung untuk ayam ini sebagai tindakan antisipatif sementara. Ia pun memberi catatan, peternak harus memvaksin lebih banyak untuk setiap satu itik demi meningkankan kekebalan unggas tersebut. "Kita anjurkan dua kali pemakaian untuk satu unggas itik," kata Maskur kepada ROL .

Penggunaan vaksin flu burung clade 2.1.2 untuk ayam dan burung ini, terang dia, hanya pemakaian sementara, sambil menunggu diproduksi secara masalnya vaksin flu burung clade 2.3.2 khusus untuk itik. Ia memperkirakan, pertengahan Februari hingga Maret mendatang, vaksin flu burung clade 2.3.2 untuk itik sudah bisa didapatkan peternak sebagai ganti bagi vaksin sebelumnya.

Untuk di Jawa Timur, Maskur mengungkapkan, produksi vaksin flu burung clade 2.3.2 untuk itik akan dipusatkan di Pusat Veterinaria Farma di Surabaya. Setelah vaksin diproduksi massal, ia memastikan Disnak Jatim akan segera mendistribusikan ke seluruh peternak itik di Jatim, dengan prioritas beberapa wilayah yang sempat terjangkiti. "Dipastikan Maret  peternak sudah bisa mendapatkan vaksin tersebut," tuturnya.

Ketua Himpunan Peternak Unggas Lokal Jatim, Mujiono menanyakan lamanya vaksin flu burung untuk itik tersebut diproduksi, sehingga peternak harus menunggu lebih dari dua bulan. Ia pun mengharapkan, distribusi vaksin itu agar sesuai jadwal yang telah dijanjikan Disnak. "Peternak tidak bisa menunggu lama lagi karena kematian itik masih terus terjadi," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement