REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian ikut turun tangan memburu 55 tahanan yang kabur dari Lembaga Permasyarakatan (LP) Bram Itam Kulatungkal, Kabupaten Tanjung Barat (Tanjab Barat), Jambi.
“Polisi setempat langsung terjun saat pihak LP mengontak ketika tahanan pada kabur,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Agus Rianto di Mabes Polri, pada Senin (21/1).
Agus menceritakan, kejadian yang berlangsung Ahad (20/1) malam itu berawal dari reaksi tahanan yang kecewa tidak juga mendapatkan remisi. Padahal puluhan tahanan ini amat menantikan remisi natal yang seharusnya sudah turun jauh-jauh hari.
Ketika dijelaskan bahwa remisi tidak akan diberikan kepada tahanan narkotika, teroris, dan korupsi dengan hukuman lima tahun, mereka mengamuk. “Mereka mendadak brutal dan protes pada PP 9 No 99 Tahun 2012, tentang remisi,” kata Agus.
Saat itu, tahanan yang menjadi kompak satu sama lain ini lantas menyerang para petugas sipir. Setelah melakukan pemberontakan kurang lebih setengah jam, mereka berhasil keluar dengan menghancurkan pintu dan kaca LP.
Agus melanjutkan, atas insiden tersebut diketahui 55 tahanan dari beragam tindak pidana kabur. Beruntung belasan di antaranya berhasil ditangkap pada malam yang sama. “Waktu itu, polisi dan TNI yang dikontak langsung melakukan pengejaran. Tak jauh dari LP, sembilan belas berhasil diringkus lagi,” ujarnya. Dia berujar, kini tersisa 44 napi lagi yang belum berhasil ditangkap.
Sementara itu saat dihubungi, Kabid Humas Polda Jambi AKBP Almansyah mengatakan, jajaran kepolisian telah mengerahkan ratusan personel. “Seratus orang personil anggota Polres Tanjab Barat, satu pleton Brimob dan satu regu Intel Polda Jambi sudah diterjunkan untuk melakukan pengejaran,” ujar dia Senin (21/1).
Alman mengatakan, hingga kini kepolisian masih melakukan pengejaran sekaligus menggalang pengamanan di LP Kelas IIB itu. “Anggota juga dipersiapkan di LP agar kejadian serupa tidak kembali terjadi,” ujarnya. Tim pemburu, kata dia, sudah mengantongi nama-nama para tahanan yang kabur ini. Polisi pun yakin, para narapidana tersebut masih berada di kawasan sekitar Jambi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika