REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum cukup setahun umur Partai Nasional Demokrat (Nasdem) sudah dihadapkan pada persoalan dua kubu yang berseteru di internal Nasdem.
Kubu tersebut adalah kubu Surya Paloh dan kubu Hary Taoesoedibjo (Hary Tanoe). Perselisihan kedua kubu yang terus meruncing tersebut membuat Hary Tanoe yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar DPP Partai Nasdem tampaknya sudah bulat akan hengkang dari partai yang ia masuki secara resmi pada November 2011 lalu.
Mantan Kuasa Hukum Hary Tanoe, Yusril Ihza Mahendra mengaku sudah mengonfirmasi langsung mundurnya Harry Tanoe dari Nasdem " Ya, sudah saya konfirmasikan kpd ybs kira2 sejam yg lalu” ungkapnya seperti yang ia tulis di akun twitternya,yusrilihza_mhd, Senin (21/1).
Sebelumnya, Bos MNC Grup itu mempercayai bahwa justru karena Nasdem dipimpin orang-orang muda dan wajah baru di perpolitikan nasional lah yang membuat Nasdem melesat ke urutan 4 hampir di semua survei-survei nasional kepartaian.
Sementara Surya Paloh justru ingin merombak kepengurusan DPP Partai Nasdem. Bahkan bos Media Grup itu menginginkan jabatan ketua umum langsung berada di tangannya.