REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mendistribusikan peta wilayah rawan pergerakan tanah. Ini mengingat mayoritas desa di 17 kecamatan terbilang rawan terhadap pergerakan tanah. Pergerakan tanah tersebut berpotensi menimbulkan longsor saat musim penghujan ini.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Purwakarta, Tarsama Wawan Setiawan, mengatakan peta tersebut sudah didistribusikan ke kecamatan-kecamatan. Ini supaya menjadi bahan pertimbangan dalam mewaspadai bencana alam longsor.
Dalam peta tersebut, wilayah Purwakarta masuk dalam tiga zona gerakan tanah. Yakni, zona biru (kerentanan gerakan tanah rendah), zona kuning (kerentanan gerakan tanah sedang), dan zona merah (kerentanan gerakan tanah tinggi).
"Selama musim penghujan, hal yang perlu diwaspadai yaitu pergerakan tanah ini," ujar Wawan, Senin (21/1).
Dari semua wilayah itu, yang paling diantisipasi adalah zona merah dan kuning. Adapun desa-desa yang masuk dalam zona merah, seperti Kecamatan Sukatani yang meliputi Desa Cianting, Sukajaya, Cijantung, dan Panyindangan.
Kemudian Kecamatan Wanayasa, seperti Desa Sukadami, Ciawi, dan Taringgul Tonggoh. Kecamatan Pasawahan meliputi Ciherang, Cidahu, dan Kertajaya. Kecamatan Purwakarta meliputi Kelurahan Sindangkasih, dan Kelurahan Nagri Kidul.
Kecamatan Pondok Salam meliputi Desa Salam Mulya. Kecamatan Jatiluhur meliputi Desa Parakan Lima dan Cisalada. Serta Kecamatan Darangdan hanya satu desa, yaitu Desa Sawit.
Sedangkan, zona kuning hampir merata di semua kecamatan.