REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Air bah membuat empat jembatan di Kecamatan Cipanas dan Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, ambruk.
Terputusnya Jembatan Bengkok Padarincang, Jembatan Cibadak Girang, Jembatan Cipendawa, dan Jembatan Palasari tersebut mengakibatkan roda perekonomian masyarakat terhambat.
Bahkan, akibat putusnya Jembatan Cipendawa sepanjang 10 meter dan lebar 6 meter, akses jalan yang menghubungkan wilayah Kecamatan Sukaresmi dengan Kecamatan Pacet putus total.
Jembatan Cibadak yang putus membuat warga terpaksa memutar sejauh tiga kilometer menuju jalan utama Sukaresmi untuk melakukan aktivitas.
Junaedi (43) salah seorang warga Desa Sukanagalih menuturkan jembatan ambruk terjadi pada Jumat pagi. Jembatan tersebut tiba-tiba ambruk setelah dinding pembatas jembatan tergerus air sungai yang meluap.
"Air sungai meluap deras dan menggerus tembok dinding di bawah jembatan. Untungnya saat kejadian tidak ada kendaraan yang melintas. Namun sekarang akses warga benar-benar terputus," katanya.
Hingga saat ini, upaya menyingkirkan material longsor yang menutupi landasan jalan tersebut masih dilakukan Dinas Binamarga Cianjur, dengan mengunakan dua alat berat dan puluhan truk pengangkut material longsor batu dan tanah.
Kepala Dinas Binamarga Cianjur Atte Adha Kusdinan mengungkapkan, proses menyingkirkan material longsor tersebut akan berlangsung cukup lama karena tinggi dan panjangnya lonsgoran yang menutup jalur tersebut.
"Kami perkirakan berlangsung hingga satu pekan ke depan sehingga kami telah berkordinasi dengan Polres Cianjur, selama proses menyingkirkan material, jalan alternatif ini tertutup bagi kendaraan," katanya