REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Kota Semarang mengakui salah perkiraan karena pada puncak musim hujan 2013 masih banyak daerah yang tergenang air dan terjadi longsor.
"Perkiraan meleset, ada lima kejadian longsor dan genangan air di beberapa perkampungan," kata Plt Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat meresmikan kegiatan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tahun 2012 di Semarang, Rabu.
Atas kejadian tersebut, Plt Wali Kota Semarang meminta seluruh stakeholder dapat turun tangan untuk menangani dan membantu para korban bencana alam.
"SKPD yang belum turun lapangan, harus turun ke lapangan. Ini bukan masalah tupoksi dan kewenangan, tetapi lebih karena untuk membantu sesama," katanya.
Sesuai acara peresmian kegiatan seluruh SKPD tahun 2012, Plt Wali Kota Semarang bersama SKPD melakukan pantauan ke daerah yang tergenang air di Muktiharjo Kidul.
Intensitas hujan di Kota Semarang pada Selasa (15/1) pukul 07.00 WIB hingga Rabu pukul 07.00 WIB mencapai 101,8 milimeter atau masuk kategori intensitas hujan lebat.
Pada sejumlah wilayah genangan semakin diperparah dengan tingginya air pasang atau rob pada Rabu pukul 01.00 WIB dini hari setinggi satu meter.
Hingga Rabu, sejumlah kelurahan yang masih tergenan antara lain di Kelurahan Gebangsari, Muktiharjo Kidul, Muktiharjo Lor, Plombokan, Dadapsari, Panggung Kidul, Panggung Lor, Kuningan, Bandarharjo, Tanjungmas, dan Tlogosari.