REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya berencana mengembangkan sebuah disain batik terbaru yang akan dipadukan dengan busana masyarakat korea. Keinginan Pemkot Surabaya itu tercetus setelah mendapatkan kunjungan dari Han Fashion Consortium di Dongeui University, Busan, Korea Selatan.
Kunjungan para industri fashion dari Busan ini merupakan bentuk kerjasama Sister City dalam bidang fashion.
"Para perancang Surabaya bisa saling tukar pikiran, nanti bisa membuat batik ala Korea, mudah-mudahan banyak yang suka,” ujar Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di Balai Kota, Rabu (16/1).
Wali kota mengatakan, dunia fashion merupakan salah satu industri yang mampu bertahan ditengah gempuran krisis ekonomi. Karena itulah wali kota menyabut baik kerjasama di bidang pengembangan mode.
“Saya optimis ini bisa menggairahkan industri fashion dan pariwisata di Surabaya,” papar wali kota yang akrab disapa Risma dihadapan 14 delegasi Busan.
Keinginan Risma ini pun disambut baik Moon Gwang-Hi selaku Profesor dari Fashion Department di Dongeui University.
Menurut Moon, batik desain ala Korea banyak diminati oleh wisatawan asal Negeri Ginseng. Ia juga mendukung gerakan globalisasi batik yang kini tengah gencar dilakukan.
“Masyarakat dunia sangat menghargai ciri khas yang dimiliki batik. Karena itulah kami ingin kerjasama lebih lanjut,” kata Perancang wanita ini.