Selasa 15 Jan 2013 20:52 WIB

Pengamat : Jalan bertambah, Macet belum Pasti Terurai

Rep: Rina Tri Handayani / Red: Citra Listya Rini
Kemacetan di jalan H.R. Rasuna Said,Jakarta Selatan.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Kemacetan di jalan H.R. Rasuna Said,Jakarta Selatan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Penambahan rasio jalan bukan merupakan solusi untuk mengurangi kemacetan. Pengamat perkotaan Marco Kusumawijaya saat public hearing pembangunan enam ruas tol mengilustrasikan Tokyo dan Los Angeles yang memiliki rasio besar tapi tetap macet. 

''Yang tidak diungkap rasio 20 persen, tapi tetap macet,'' kata Marco usai pemaparan enam ruas tol oleh PT Jakarta Tollroad Development di Jakarta, Selasa (15/1).

Dia mengatakan bertambahnya jumlah jalan bukan jaminan macet akan berkurang. Menurut Marco, mengutip Walikota Bogota Enrico Penalosa, tidak ada rumus jumlah jalan yang wajar. 

Dikatakan Marco, pertambahan jalan justru semakin meningkatkan ketergantungan kendaraan pribadi. Karena itu, menurutnya bukan masalah berapa mobil yang akan tumbuh tapi menolak fasilitas untuk kendaraan pribadi. 

Acara public hearing yang diselenggarakan di Balai Agung, Balai Kota Jakarta ini dihadiri Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, pejabat terkait, para pakar, pengamat, pengusaha maupun berbagai elemen masyarakat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement