Selasa 15 Jan 2013 15:24 WIB

Sesali Ucapannya, Hakim Daming Menangis

Rep: Erik Purnama Putra/Ira Sasmita/ Red: Fernan Rahadi
Mahkamah Agung
Foto: Republika/Agung Fatma
Mahkamah Agung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon hakim agung Daming Sanusi meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas candaannya terkait hukuman bagi pemerkosa.

Daming mengklarifikasi, pernyataan tersebut tercetus di luar kontrol karena tekanan psikologis saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan di depan puluhan anggota Komisi III DPR.

“Dari lubuk hati terdalam, saya meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, dari lubuk yang paling dalam,” kata Daming sambil menyeka air matanya di gedung Mahkamah Agung (MA), Selasa (15/1).

Ketua Pengadilan Tinggi Palembang itu menyadari ucapannya tidak bisa ditarik.  Meski begitu, ia ingin menyakinkan telah menyesali spontanitasnya itu.

“Saya menyampaikan permintaan maaf, kepada masyarakat, media massa, komnas Perlindungan Anak, YLBHI, dan pemerhati hukum. Terus terang saya sangat membenci ucapan ini, tapi entah mengapa,” keluh Daming.

Sebelumnya, Daming mengeluarkan komentar kontroversial saat ditanyakan mengenai kasus pemerkosaan saat uji kelayakan di Komisi III DPR. Saat itu salah seorang anggota Komisi III DPR dari Fraksi PAN, Andi Ansar, menanyakan hukuman yang pantas bagi pelaku pemerkosaan.

"Yang diperkosa dengan yang diperkosa ini sama-sama menikmati," kata Daming menjawab pertanyaan yang tergolong sensitif itu.

Daming berdalih mengeluarkan jawaban itu karena menurutnya, seluruh anggota DPR yang berada di ruangan sidang itu sudah terlalu tegang. 

"Saya lihat kita terlalu tegang, supaya ketegangan itu berkuranglah. Tadi kan ketawa sebentar," kata Daming.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement