Senin 14 Jan 2013 17:07 WIB

Semarak Kesenian Daerah di Sekeliling KPU, Ada Apa?

Rep: Alicia Saqina / Red: Citra Listya Rini
Seni Reog
Foto: .
Seni Reog

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan nomor urut 10 Partai Politik (Parpol) yang akan melaju pada Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden 2014, Senin (14/1) siang. Usai pengumuman tersebut, tiba-tiba suasana di luar KPU menjadi ramai karena semarak kesenian daerah.

Keramaian massa masing-masing pendukung parpol masih memenuhi halaman luar KPU dan sepanjang beberapa meter ruas Jalan Teuku Imam Bonjol, Menteng, Jakarta pusat, Senin (14/1) sore. Keramaian diisi dengan beragam kegiatan massa pendukung, mulai dari bernyanyi bersama, mengibarkan bendera-bendera parpol, hingga aksi kesenian Sisingaan.

Suasana berlangsung meriah. Musik pengiring yang disuarakan melalui alat pengeras suara, yang diletakkan di atas mobil bak pun, menambah meriah keramaian. Ternyata tidak hanya sekedar musik. Musik pengiring kesenian asal Subang, Jawa Barat itu pun, ada penembangnya, yang menyanyi tidak jauh dari alat pengeras suara.

Asep, salah seorang yang berposisi sebagai pengangkut Sisingaan mengatakan, kesenian yang juga biasa disebut 'Meong' ini, diminta oleh pihak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). 

''Kami berangkat dari Subang, semalam, pukul 02.00 WIB,'' ucap pria separuh baya yang mengenakan kaus merah itu. Mereka, yang lebih dari 50 orang ini, sengaja didatangkan langsung dari Subang.

Tidak hanya Sisingaan yang meramaikan suasana usai penentuan nomor urut. Masih berlokasi di depan KPU, sejumlah massa pendukung yang mengibar-ngibarkan bendera Parta Kebangkitan Bangsa (PKB), meramaikan suasana dengan bernyanyi bersama. Puluhan pemuda ini menyanyikan lagu Bongkar dan Wakil Rakyatnya Iwan Fals. 

Kesenian Reog Ponorogo juga memeriahkan keramaian di KPU. Pasalnya, sejumlah seniman Reog tersebut tampil di ruas Jalan Imam Bonjol yang mengarah ke Jalan Diponegoro, seberang KPU. Aksi reog, sempat membuat arus kendaraan yang mengarah ke timur, tersendat.

Selain karena adanya kesenian reog dan Sisingaan, tersendatnya arus kendaraan di Jalan Imam Bonjol juga terjadi karena sebagian ruas terpakai untuk parkir.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement