Ahad 13 Jan 2013 10:00 WIB

Fatah Wibisono Mengaku Warga 'Banglades'

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Fernan Rahadi
Abdul Fatah Wibisono
Foto: istimewa
Abdul Fatah Wibisono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah benar-benar kehilangan sosok putra terbaiknya, Abdul Fatah Wibisono. Pria yang mengemban amanah sebagai ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Hikmah, Hukum, dan HAM itu mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta Timur, pukul 04.30 WIB, Ahad (13/1).

Lelaki berumur 55 tahun itu disebut sebagai sosok rendah hati. Memiliki nama panggilan Ki Ageng, putra kelahiran Lamongan itu dikenal memikiki humor tinggi.

Terkadang Ki Ageng melabeli dirinya sebagai warga 'Banglades' alias 'Bangsa Lamongan nDeso'. Begitulah guyonan almarhum dalam menunjukkan kebanggaan jati dirinya di kalangan warga Muhammadiyah.

Nama almarhum mencuat ketika menjadi delegasi Muhammadiyah dalam sidang isbat penentuan Hari Raya Idul Fitri pada 2011 yang dihelat Kementerian Agama. Meskipun organisasi yang mengutusnya disudutkan karena merayakan Hari Raya lebih dulu, namun Ki Ageng tidak ikut terpancing emosinya.

Dengan kalem, dia menjelaskan kepada pemimpin ormas Islam bahwa kebijakan itu sudah jauh-jauh hari ditetapkan Muhammadiyah sehingga tidak bisa mengikuti keputusan pemerintah yang menetapkan Lebaran sehari sesudahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement