Kamis 10 Jan 2013 06:43 WIB

Provinsi Ini Berpotensi Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mengatakan daerahnya sangat berpotensi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia bagian Barat.

"Sumut memiliki sumber daya alam yang cukup banyak, begitu juga dengan letaknya yang sangat strategis kerana berbatasan langsung dengan Selat Malaka," katanya saat bersilaturahim dengan masyarakat di Kecamatan Silau Laut Kabupaten Asahan, Rabu (9/1) malam.

Dalam silaturahim tersebut turut hadir Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang, Sekretaris Dinas Pendidikan Sumut Bahauddin Manik, Kepala Badan Diklat Pemprov Sumut Prof Zainuddin dan sejumlah pejabat lainnya.

Lebih lanjut Gatot mengatakan pemerintah dewasa ini telah memprogramkan pembangunan yang lebih merata di seluruh Indonesia, termasuk di Sumatera Utara yang memang selain daerahnya cukup luas juga memiliki sumber daya alam melimpah.

"Sebagai contoh dari CPO yang keluar dari pelabuhan Belawan saja pemerintah bisa menghimpun pajak sebesar 28,8 triliun. Ini hanya dari CPO, belum lagi dari sektor-sektor lainnya," katanya.

Dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki itu Sumut juga telah memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pertumbuhan pembangunan di Indonesia, ujarnya.

Menurut dia, pemerintah pusat sudah menyadari pembangunan tidak harus dilakukan di Pulau Jawa saja, namun juga harus sampai ke daerah-daerah seperti halnya Sumatera Utara.

Terlebih lagi dewasa ini pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang lebih berpihak kepada masyarakat, yakni bagimana agar CPO tersebut memiliki nilai tambah dan bagiamana agar CPO tidak diekspor keluar negeri.

"Untuk itu pemerintah telah membuat kawasan Sei Mangke menjadi salah satu pusat kluster industri di bidang sawit. Beberapa hal tersebut menjadi bukti bahwa kontribusi untuk pembangunan dari Sumut itu sangat besar," katanya.

Menyadari potensi tersebut, lanjut dia, pemerintah juga telah membagi Indonesia dengan beberapa koridor ekonomi. Misalnya Sumatera dalam satu koridor tersendiri, demikian juga dengan Jawa-Madura dalam koridor ekonomi lainnya.

Hal ini harus mampu dimanfaatkan dengan sebaiknya-sebaiknya untuk kemajuan ekonomi Sumut, apalagi letak wilayah Sumut sangat strategis karena berbatasan langsung dengan Selat Malaka yang merupakan salah satu perairan terpadat di dunia.

"Dalam sehari setidaknya ada 270 kapal yang melintas di Selat Malaka. Posisi Sumut yang sangat strategis ini harus kita manfaatkan, dengan harapan ke depan Sumut bisa jadi pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia bagian Barat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement