Jumat 04 Jan 2013 18:47 WIB

Dahlan Iskan Dituding Curi Teknologi

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Dyah Ratna Meta Novi
Dahlan dengan
Foto: Dais
Dahlan dengan "Ferrari"nya

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pencipta mobil listrik merek Tucuxi alias Ferrari Listrik, Danet Suryatama sangat kecewa dengan tindakan Menteri Badan Usaha Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Ia tidak menyangka, Dahlan dan timnya, yang terdiri dua doktor UGM berani membongkar mesin mobil rancangannya.

Mereka, tuding Danet, telah melakukan pemetaan dan mencuri ide mesin yang sudah dipatenkannya. "Tindakan itu merupakan pencurian teknologi dan sejatinya tak beretika karena di luar pengetahuan kami," katanya, Jumat (4/1).

Ketika pihaknya membongkar masalah ini ke media, malah mendapat serangan balik dari pihak tidak bertanggung jawab. "Saya mendapat SMS gelap dari orang yang tidak dikenal untuk meminta saya tidak mempersoalkan masalah ini lebih lanjut,"kata Danet.

Danet mengungkapkan, Tucuxi yang sempat dipamerkan Dahlan Iskan di Senayan, akhir tahun lalu, beberapa hari setelahnya ternyata secara ilegal dibawa kembali ke rumah produksi Kupu-Kupu Malam di Sleman, Yogyakarta, tanpa sepengatahuanya. Yang membuatnya geram, pembongkaran teknologi yang sudah dipatenkannya itu dibiarkan tim Kupu-Kupu Malam.

Alasan mereka adalah adanya beberapa komponen, seperti AC, rem dan power steering yang harus dibenahi. Ternyata, lanjut Danet, mobil senilai Rp 1,5 miliar itu dibongkar dan mesinya didesain ulang untuk dijiplak. Padahal dalam perjanjian yang ditekenya dengan mantan direktur utama PT PLN itu disepakati jangan sampai ada penjiplakan teknologi atau mendesain ulang mesin.

"Tapi, kalau mesinya diutak-atik dilihat seperti apa teknologinya, dan dibuat ulang mesinnya itu kasarannya mencuri teknologi," kritik doktor alumnus Universitas Michigan, Amerika Serikat itu. Ia melanjutkan, jika sekadar mobil itu dibongkar, pihaknya jelas tidak mempermasalahkannya.

Danet menjelaskan, mobil super canggih itu digarap bersama timnya bertahun-tahun untuk menciptakan sebuah teknologi mobil listrik. Sehingga sebagian komponen mobil harus menggunakan teknologi Negeri Paman Sam lantaran di Indonesia belum tersedia. “Kerja keras kami bertahun-tahun dicuri begitu saja justru di Tanah Air oleh seorang menteri," keluh Danet.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement