Kamis 03 Jan 2013 09:53 WIB

Polres Bogor Bekuk Sindikat Pemalsu Surat Tanah

Tanah dijual (ilustrasi)
Foto: www.nastititrading.blogspot.com
Tanah dijual (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Satuan Reskrim Polres Bogor Kota menangkap sindikat penipuan dan pemalsuan akta serta surat autentik dan sertifikat tanah yang beroperasi di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Pelaku berjumlah 15 orang. Saat ini yang berhasil kita tangkap baru dua orang. Yang lainnya masih dalam pengejaran," kata Kepala Polisi Resor Bogor, AKBP Bahtiar Ujang Purnama, di Markas Polres Bogor Kota, Kedung Halang, Kamis.

Kapolres menjelaskan kedua tersangka yakni AS bertindak sebagai pemilik tanah di wilayah Kelurahan Bojongkarta, Bogor Selatan, Kota Bogor. MA yang juga bertindak seolah-olah sebagai pemilik tanah di wilayah Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Dalam operasinya, sindikat ini memainkan peran ada yang sebagai ketua RT, RW, lurah, camat, notaris, serta petugas Badan Pertanahan. Bahkan, ada yang berperan sebagai tukang kebun.

"Menariknya, mereka ini semuanya berperan menjadi tukang kebun, ketua RT, RW, lurah, camat, bahkan notaris. Sehingga, mereka seolah meyakinkan kliennya saat membeli tanah karena semua sudah terorganisir," kata Kapolres.

Kronologis pengungkapan sindikat penipuan, pemalsuan surat dan akta autentik tersebut berawal dari laporan salah satu korban pada awal Oktober 2012 lalu.

Korban melaporkan telah membeli tanah dari AS di wilayah Kelurahan Bojongkarta seluas 30.000 meter persegi. Kemudian dilakukan jual beli atas tanah tersebut dengan korban Ny Erda sesuai AJB nomor 345/2012 tanggal 10 Juli 2012 yang dibuat di hadapan PPAT Camat Bogor Selatan Nandang Sumarmat seharga Rp 600 juta.

"AS ini sebenarnya bukan pemilik tanah tersebut. AJB yang diberikan adalah palsu dan tidak terdaftar di Kantor Kecamatan Bogor Selatan. Sementara, korban telah membayar kepada tersangka sebesar Rp 107 juta," kata Kapolres.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement