Kamis 03 Jan 2013 09:01 WIB

200 Wisatawan Asing Akan Kunjungi Keraton Kasepuhan Cirebon

Rep: Lilis Handayani / Red: Setyanadivita Livikacansera
Keraton Kasepuhan Cirebon.
Foto: kasepuhan.com
Keraton Kasepuhan Cirebon.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Keberadaan Keraton Kasepuhan Cirebon terus mengundang ketertarikan para wisatawan. Bahkan, sekitar 200 wisatawan asing direncanakan akan mengunjungi keraton tertua di Kota Cirebon itu pada Ahad (6/1) mendatang.

Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat menjelaskan, para wisatawan itu akan datang  menggunakan kapal pesiar yang berlabuh di Pelabuhan Kota Cirebon. Selanjutnya, mereka akan menumpang becak untuk menuju Keraton Kasepuhan.

''Kami sudah mempersiapkan penyambutan (terhadap wisatawan Eropa),'' ujar Sultan, Kamis (3/1).

Sultan menyebutkan, persiapan penyambutan itu diantaranya berupa kehadiran 40 kemantren yang membawa blandrang. Selain itu, tiga jenis tarian, yakni tari topeng, tayub, dan Bedaya Pakungwati, serta makanan khas Cirebon seperti dadar gulung, puding tape, koci, talam dan ketan gurih.

Sultan menambahkan, kedatangan para wisatawan itu tak lepas dari usaha promosi yang selama ini dilakukan. Sejak 1998 lalu, pihaknya memasang iklan di majalah internasional tentang wisata laut, sehingga Pelabuhan Cirebon masuk dalam daerah tujuan wisata kapal pesiar.

''Mulai 2001, hampir setahun sekali Pelabuhan Cirebon disinggahi kapal pesiar,'' tutur Sultan.

Sultan mengakui, hingga kini belum memperoleh data pasti mengenai negara asal dari para wisatawan asing tersebut. Namun biasanya, mereka berasal dari sejumlah negara Eropa, Amerika, Asia, dan Australia.

Ia menambahkan, pihaknya akan memanfaatkan kedatangan para wisatawan asing tersebut untuk promosi pariwisata Cirebon. Karena itu, pihaknya juga akan menyiapkan brosur tentang sejumlah tempat wisata di Cirebon.

Sultan berharap, kehadiran wisatawan asing tersebut dapat menggerakan perekonomian masyarakat. Terutama seniman, perajin, tukang kue dan penyedia jasa becak di Kota Cirebon. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement