Sabtu 29 Dec 2012 14:34 WIB

Inilah Kronologi Perampokan di Mikrolet yang Tewaskan Haerudin

Aksi perampokan (ilustrasi)
Foto: riezkidkurniawan.blogspot.com
Aksi perampokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejahatan di angkutan umum ibu kota kembali terjadi. Kali ini kejahatan pmalakan berlangsung di Mikrolet 06A jurusan Kampung Melayu-Gandaria, Sabtu (29/12) dini hari.

Aksi perampokan bermula saat dua orang berusia remaja naik ke M 06A di depan Stasiun Jatinegara. Keduanya kemudian mengamen saat angkot meluncur di kawasan Jatinegara.

Di dalam angkot ada empat penumpang pria di kursi belakang dan seorang penumpang perempuan duduk di sebelah sopir. Bukannya menjual "suara", satu dari pengamen malah mengeluarkan belati dan mengintimidasi empat penumpang di kursi belakang.

Aksi pengamen makin nekad. Pengamen itu kemudian menusuk-nusuk belati ke paha salah satu penumpang seraya terus meminta uang. "Padahal sudah saya kasih semua uang yang ada di kantong saya, tapi masih diminta juga," kata salah satu penumpang Rifki Firmansyah seperti dikutip laman Humas Polda Metro Jaya.

Mendapat pahanya ditusuk-tusuk belati, Rifki memutuskan nekad terjun dari angkot. Saat itu, angkot sedang melaju dengan kecepatan sekitar 40 kilometer perjam. Aksi terjun Rifki diikuti dua penumpang lain, Abduloh Azam dan Muhammad Marfaiz Nurajri.

Seorang penumpang lain, Haerudin juga memutuskan lompat dari angkot. Tapi nahas bagi pria berusia 42 tahun itu karena aksinya berujung maut. Kepalanya membentur aspal yang menyebabkannya tewas.

Sedankan Rifki dan dua penumpang lain hanya mengalami luka-luka. Kini pihak Kepolisian Sektor Metro Jatinegara masih melakukan pengejaran terhadap dua pelaku perampokan. Polisi juga sudah memeriksa sopir M 06A untuk dimintai keterangannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement