Jumat 14 Dec 2012 05:00 WIB

Papua Perlu Pemberitaan Positif

Peta Papua. (Ilustrasi)
Peta Papua. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Papua memerlukan pemberitaan positif agar investor lebih tertarik untuk menanamkan modalnya di wilayah yang kaya sumber daya alam itu.

"Potensi sumber daya alam di Papua ini cukup besar, tapi selama ini yang ditampilkan tentang Papua bukan potensinya, tetapi radikalismenya. Seharusnya ada perimbangan berita antara potensi dan sumber daya manusianya agar investor tertarik," kata Direktur Keuangan PT Semen Tonasa Subhan di Jayapura, Kamis, sebagaimana dikutip dalam siaran pers PB PMII, Kamis (13/12) malam.

Subhan menjadi salah satu pembicara dalam salah satu sesi dialog kebangsaan di acara Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Jayapura.

Menurut Subhan, sepuluh tahun setelah otonomi khusus (Otsus) diberlakukan di Papua, geliat pembangunan di wilayah itu mulai terlihat dengan banyaknya pembangunan sejumlah pasar modern dan pengembangan infrastruktur transportasi serta gedung-gedung pemerintahan.

Namun, lanjut dia, hingga saat ini masih minim investor yang mau menanamkan modalnya di kawasan timur Indonesia itu. "Pertumbuhan ekonomi Papua di atas pertumbuhan ekonomi nasional, itu didorong oleh pertumbuhan dari sektor infrastrukstur," katanya.

Ia mencontohkan indikator tingginya pertumbuhan ekonomi di Papua terlihat dari tingginya distribusi semen di Papua yang mencapai 571 ribu ton pertahun. "Ke depan kami yakin bisa menggeliat lebih baik," katanya.

Menurut dia, perlu ada sinergitas antara pemerintah, swasta, dan masyarakat setempat agar pengembangan ekonomi di Papua meningkat.

"Kami akan membangun infrastuktur. Papua perlu pengembangan infrastruktur jalan agar koneksitifitas membaik, itu akan berdampak pada peningkatan ekonomi. Ini sangat urgen, Papua punya potensi yang cukup baik. Pemerintah juga telah membuat sistem khusus untuk meningkatkan kesejahteraan," paparnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement