Kamis 13 Dec 2012 19:18 WIB

Elektabilitas Jeblok, Pencapresan Ical Bakal Dievaluasi

Rep: Muhammad Akbar Wijaya / Red: A.Syalaby Ichsan
Akbar Tanjung dan Abu Rizal Bakrie
Foto: republika/Prayogi
Akbar Tanjung dan Abu Rizal Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Elektabilitas Calon Presiden (Capres) Partai Golkar, Abu Rizal Bakrie (Ical) yang tak kunjung naik membuat gerah sejumlah elite di tubuh partai berlambang pohon beringin itu.

Belum lama ini Dewan Pertimbangan Partai Golkar menyurati pengurus DPP untuk bekerja lebih keras meningkatkan elektabilitas Ical.

"Dewan pertimbangan sudah menyampaikan surat ke DPP terkait pencalonan saudara Abu Rizal sebagai Capres dari Golkar," kata Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung kepada Republika, Kamis (13/12).

Dalam surat yang disampaikan kepada DPP Partai Golkar, tutur Akbar,  Dewan Pertimbangan  juga meminta ke pengurus DPP Partai Golkar mengevaluasi kembali pencapresan Ical pada Juli 2013. "Kami (Dewan Pertimbangan) berpendapat elektabilitas Pak Abu Rizal masih perlu ditingkatkan," ujarnya.

Evaluasi pencapresan Ical pada Juli 2013 dipilih Dewan Pertimbangan lantaran faktor waktu yang hanya berselang setahun dengan Pemilu Presiden pada Juli 2014. Akbar berharap rekomendasi Dewan Pertimbangan bisa diperhatikan pengurus DPP.

"Kami mengusulkan pada Juli 2013 perlu dilakukan kajian dan analisis mendalam soal elektabilitas Capres Golkar," kata Akbar.

Pascapenetapan Ical sebagai satu-satunya Capres Partai Golkar, Dewan Pertimbangan terus mencermati elektabilitas Ical yang tak kunjung meningkat.

Dalam sejumlah survei, kata Akbar, elektabilitas Ical belum sejalan dengan elektabilitas Partai Golkar. Bila elektabilitas partai cenderung meningkat, elektabilitas Ical justru berada dalam posisi stagnan. "Elektabilitas Pak Abu Rizal masih belum sesuai harapan," ujar Akbar.

Akbar mengatakan Ical pernah meyakinkan Dewan Pertimbangan bahwa dirinya akan mampu memenangkan Pemilu Presiden 2014 dalam satu putaran. Janji Ical itu, kata Akbar, masih ditunggu Dewan Pertimbangan untuk bisa dibuktikan. "Kalau memang terus naik ya kita optimis," kata Akbar.

Masih rendahnya elektabilitas Ical tak lepas dari proses pencapresan Ical yang kurang Demokratis. Akbar mengatakan mekanisme pencapresan Ical berbeda dengan mekanisme yang diterapkan Partai Golkar pada saat Pemilu Presiden 2004.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement