REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Saat ini sudah terjadi mutasi virus flu burung H5N1 yang menjadi clade atau jenis baru yaitu clade 2.3.2. Mutasi ke clade 2.3.2 sudah dilaporkan terjadi pada unggas di Indonesia, juga di Vietnam Cambodia, Nepal, India, Bangkadesh, Bhutan, Japan, Korea dan Hongkong.
Hal itu dikemukakan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Prof Tjandra Yoga Aditama, Rabu (12/12). Namun, dia menambahkan, sampai sejauh ini, tidak ada manusia di Indonesia yang tertular dengan virus flu burung H5N1 dengan clade yang baru.
Penularan clade baru pada manusia pernah dilaporkan di Cina, Hongkong dan Bangladesh. Sehubungan dengan hal tersebut Dirjen P2pL sudah membuat surat edaran Nomor PM.01.01/D/II.1/1709/2012 yang ditujukan kepada Dinas Kesehatan di daerah.
Isi dari surat edaran tersebut antara lain: Pertama, Mewaspadai kalau ada kematian unggas dalam jumlah besar; Kedua, Mencegah dan mengawasi kemungkinan manusia kontak dengan kematian unggas dalam jumlah besar; Ketiga, kalau sekiranya ada kontak dari dekat antara manusia dengan kematian unggas dalam jumlah besar, maka dilakukan prosedur penanganan dengan baik; Keempat; Mengecek logistik, melakukan koordinasi dan monitoring; Kelima, Melaporkan bila terdapat perkembangan yang perlu diwaspadai.
''Saya sudah membicarakan hal ini dalam pertemuan dengan petugas surveilans di berbagai provinsi dan meminta peningkatan kewaspadaan pada rapat 9 Desember lalu,''kata Prof Tjandra.
Di samping itu, dia menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk memantau perkembangan yang ada, serta dengan para ahli terkait. ''Setiap perkembangan yang ada dan bahan ilmiahnya selalu disebarkan ke daerah-daerah serta melakukan koordinasi dengan organisasi internasional,''tuturnya.