Rabu 12 Dec 2012 03:45 WIB

Save Our Soccer: Menpora Baru Jangan dari Politik

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
 Menpora Andi Alifian Mallarangeng memberikan keterangan pers terkait pengunduran dirinya sebagai Menpora di kantor Kementerian Pemuda dan olahraga di Jakarta, Jumat (7/12).  (Republika/Yasin Habibi)
Menpora Andi Alifian Mallarangeng memberikan keterangan pers terkait pengunduran dirinya sebagai Menpora di kantor Kementerian Pemuda dan olahraga di Jakarta, Jumat (7/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono diminta turun tangan menangani konflik sepak bola Indonesia yang tak kunjung usai.

Kelompok yang mengatasnamakan dirinya Save Our Soccer (SOS) menilai presiden harus segera melakukan tindakan nyata guna menangani konflik. Apalagi, nasib sepak bola Indonesia sudah berada di ujung tanduk dan kemungkinan besar terkena sanksi FIFA.

"Kami mengimbau Presiden SBY untuk turun gunung menyelamatkan sepakbola Indonesia dari sanksi FIFA," demikian pernyataan SOS melalui rilis kepada wartawan, Selasa (11/12). 

Menurut SOS, langkah terkini yang bisa dilakukan SBY adalah dengan segera menunjuk Kemenpora baru setelah ditinggalkan Andi Mallarangeng yang mengundurkan diri karena tersandung kasus hukum.

Pasalnya, pejabat sementara Menpora Agung Laksono dinilai tidak kapabel. Terlebih pria yang juga menjabat sebagai Menko Kesra itu tak mampu mencegah PSSI dan KPSI yang akhirnya menggelar kongres secara sendiri-sendiri.

"Menko Kesra tidak bisa mengambil sikap tegas karena tidak memahami situasi konflik yang sebenarnya," lanjut SOS.

Selain itu, SOS berharap agar SBY dapat menunjuk Menpora yang memang berasal dari kalangan profesional, bukan kalangan politik. Tujuannya agar Menpora baru nanti tidak terjebak dalam konflik kepentingan politik antara PSSI dan KPSI.

"Presiden harus memilih sosok Menpora baru yang memang benar-benar bisa menyelamatkan sepak bola Indonesia," tegas SOS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement