Ahad 09 Dec 2012 03:30 WIB

Duh, Tangkapan Sepi Nelayan Jadi Buruh Kebun

Nelayan Indonesia
Nelayan Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO-- Lebih 100 orang nelayan di Kecamatan Air Rami, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak sebulan terakhir, beralih profesi menjadi buruh harian lepas di perusahaan perkebunan sawit. Kondisi itu terjadi lantaran hasil tangkapan mereka sepi.

"Dalam kondisi hasil tangkapan di laut sepi, tidak ada pilihan lain nelayan kita, selain menjadi buruh tukang tebas di perusahaan perkebunan," kata Ketua Nelayan Kecamatan Air Rami, Saugani, di Mukomuko, Sabtu (8/12).

Ia mengatakan, sejak hasil tangkapan dari laut sepi, nelayan setempat banyak yang memilih tidak melaut karena tidak ada biaya operasional untuk untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) dan oli.

"Jangankan mau dapat untung, untuk beli bensin sama oli saja nelayan tidak mampu lagi, jadi terpaksa mereka banyak tidak melaut," ujarnya. Hanya beberapa perahu tempel nelayan saja, lanjutnya, yang setiap hari tetap melaut meskipun harus ngutang BBM.

"Setiap hari itu tidak kurang dari lima liter bensin ditambah oli untuk BBM mesin tempel perahu berangkat ke laut," ujarnya lagi. Sehingga, lanjutnya, nelayan banyak yang memilih beralih profesi agar dapat memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

"Kami juga tidak tahu sampai kapan nelayan setempat menjadi buruh kebun sawit, namun setelah ada nelayan yang banyak hasil tangkapan di luar, baru nelayan kembali lagi bekerja mencari ikan," ujarnya.

Sedangkan usaha lain seperti menjemur ikan di pinggir pantai, menurut dia, tidak dapat diharapkan. Stok ikan yang dijemur dari hasil tangkapan dari laut sekarang pun tidak ada lagi.

"Apa yang mau dijemur, hasil tangkapan dari laut saja sepi, jadi kegiatan menjemur ikan juga tidak ada," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement