REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Para nelayan di selatan Kabupaten Sukabumi masih mengalami musim paceklik ikan. Kondisi ini disebabkan akibat cuaca buruk seperti gelombang tinggi yang disertai angin kencang.
‘’Nelayan masih paceklik ikan karena keadan alam dan siklusnya,’’ ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi Abdul Kodir kepada wartawan Ahad (20/1). Saat ini kondisi cuaca masih kurang mendukung untuk melaut seperti gelombang besar dana ngin kencang.
Di sisi lain lanjut Kodir, alat tangkap nelayan kebanyakan masih relatif tradisional. Sehingga akibatnya nelayan harus berhati-hati ketika melaut atau mencari ikan di tengah lautan.
Kodir menerangkan, sebagian nelayan lainnya memilih tidak melaut dan menyandarkan perahunya di dermaga. Sementara ada nelayan lainnya yang tetap melaut namun diminta untuk tetap berhati-hati.
Di sisi lain ungkap Kodir, sebagian nelayan Sukabumi masih andon atau mencari ikan di perairan daerah lain. Misalnya di wilayah Jawa Timur seperti Kecamatan Pacitan dan Trenggalek. Selain itu ada sebagian nelayan lainnya yang mencari ikan di perairan Cilacap, Jawa Tengah.
Para nelayan itu ungkap Kodir, mayoritas adalah nelayan tradisional yang rata-rata menggunakan perahu di bawah 5 gross tonnage (GT). Mereka datang ke daerah lain ada yang melalui jalur laut maupun melalui jalan darat.
Lebih lanjut Kodir mengungkapkan secara keseluruhan hasil tangkapan ikan pada awal tahun ini mengalami penurunan hingga 20 persen dibandingkan kondisi normal. Pada kondisi normal hasil tangkapan ikan mencapai 9 ribu ton per bulan. Jenis ikan yang menjadi andalan nelayan Sukabumi kata Kodir seperti cakalang, layur, tongkol dan ikan kakap
Namun sambung Kodir, ketersediaan ikan ditempat pelelangan ikan (TPI) masih mencukupi kebutuhan warga maupun pelaku usaha baik hotel maupun restoran di selatan Sukabumi. Hal ini disebabkan pasokan ikan juga didatangkan dari daerah lainnya.
Selain perikanan tangkap, Kabupaten Sukabumi juga mempunyai potensi di perikanan budidaya ikan seperti sidat. ‘’Potensi dari budidaya ikan sidat di Cimandiri cukup besar,’’ imbuh Kodir. Sebab pemasaran jenis ikan ini sudah jelas dan menjadi komoditas ekspor ke luar negeri.
Ikan sidat juga ujar Kodir memiliki harga yang relative tinggi dan bisa menguntungkan pembudidaya. Sehingga ke depan para nelayan akan diarahkan untuk mengembangkan budidaya ikan sidat.
Selain itu terang Kodir, Sukabumi juga menjadi pemasok benih ikan hias koi, ikan mas dan nila. Terutama di pasok ke kawasan Cirata. Jenis ikan lainnya yang kini menjadi potensi adalah kepiting soka di Kecamatan Cibitung. Namun upaya tangkapnya harus sesuai dengan aturan yakni memiliki berat 200 gram ke atas.