REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sikap Mabes Polri untuk Polri menarik 13 penyidiknya dari KPK disayangkan oleh anggota DPR dari komisi III, Indra.
Penarikan itu dinilai Indra tidak tepat lantaran saat ini KPK tengah bekerja menangani kasus-kasus besar yang membutuhkan banyak penyidik dan konsentrasi penuh.
Politisi asal FPKS ini khawatir penarikan penyidik KPK oleh Polri akan memecah konsentrasi pemberantasan korupsi dan memperlambat kerja KPK memburu koruptor.
"Dengan penarikan 13 penyidik yang sebelumnya juga sudah ditarik sebanyak 20 orang, akan smakin membuat konsentrasi KPK terganggu dan sekaligus memperlemah dan memperlambat gerak KPK," ujar Indra.
Ada yang tak wajar ketika Polri menarik penyidiknya dari KPK secara massal. Pasalnya, menurut Indra, penarikan dilakukan tak jauh dari penahanan Djokos Susilo oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi simulator SIM.
Indra menyebut Polri tak punya niat baik membangun sinergi pemberantasan korupsi bersama KPK. "Penarikan ini terkesan tidak jelasnya "good will" dari Polri atas instruksi presiden," kata Indra.
KPK dan Polri semestinya bisa saling mendukung dan menguatkan. Disharmoni yang selama ini ada dalam dugaan publik harus bisa dipatahkan dengan sinergi dan komunikasi yang baik.