Rabu 28 Nov 2012 17:50 WIB

Rogoh Rp 6 Triliun, Pemerintah Usulkan Tambahan Kuota BBM Bersubsidi

Rep: sefti oktariani/ Red: Taufik Rachman
 Sejumlah kendaraan antre mengisi bahan bakar jenis pertamax akibat habisnya BBM bersubsidi di salah satu SPBU di jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Senin (26/11). (Republika/Agung Fatma Putra)
Sejumlah kendaraan antre mengisi bahan bakar jenis pertamax akibat habisnya BBM bersubsidi di salah satu SPBU di jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Senin (26/11). (Republika/Agung Fatma Putra)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pemerintah akhirnya menambah kuota BBM bersubsidi hingga 1,2 juta kilo liter (KL).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku segera  mengajukan tambahan ini ke DPR RI pertengahan Desember ini.

"Ini diajukan ke Komisi VII untuk persiapan," katanya pada wartawan seusai Rapat Koordinasi Bidang Perekonomian, Rabu (28/11). Sesuai perhitungan kementerian dan Pertamina, kemungkinan jika di rata-ratakan secara nasional solar habis 11 Desember dan 23 Desember.

Ia pun optimistis dewan bakal menyetujui hal ini. Menurutnya sebagai pihak yang dipilih rakyat, sudah selaiknya DPR mengabulkan permintaan masyarakat.

Soal dana, pemerintah sudah menganggarkan sekitar Rp 6 triliun. Terkait sumber dana ia meyerahkannya pada Menteri Keuangan.

Ia tak menampik kemungkinan akan ada penambahan impor minyak untuk mencukupi kebutuhan BBM bersubsidi.  Namun katanya, hal tersebut tetap akan melihat kecukupan kilang di dalam negeri.

Sementara itu, saat ditanyakan mengapa BBM bersubsidi selalu over kuota, Jero mengaku program pembatasan yang pemerintah lakukan tak berhasil 100 persen. "Masih ada penyelundupan BBM," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan Menteri Perekonomian Hatta Rajasa. Ia mengaku pemerintah akan mengajak bicara DPR. "1,2 juta kl ini buat ancer-ancer saja," katanya. Supaya APBN 2013 tidak berpengaruh.

Sama dengan Jero, terkait dana yang dikeluarkan, ia mengaku akan membicarakannya dengan Kementerian Keuangan. "Meski sudah diketok, masak kita harus melupakan kepentingan rakyat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement