Rabu 28 Nov 2012 14:11 WIB

Sutan tak Minta Maaf, Aksi ke Demokrat akan Meluas

Rep: Ira Sasmita/ Red: Hazliansyah
Sutan Bhatoegana
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Sutan Bhatoegana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- GP Ansor Jawa Timur datang ke Jakarta untuk meminta Sutan Bhatoegana sesegera mungkin menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya yang menyinggung warga nahdliyin.

Ketua GP Ansor Jawa Timur, Alfa Isnaeni mengatakan, jika permintaan maaf secara terbuka tidak juga dilakukan Sutan, ia mengkhawatirkan akan terjadi pembelokan reaksi yang lebih besar di Jawa Timur, maupun di seluruh Indonesia.

Pembelokan yang dimaksud adalah ketidakpuasan kader Ansor dan NU yang tidak bisa menyampaikan langsung tuntutannya kepada Sutan. Sehingga mereka akan menjadikan Partai Demokrat sebagai perantara.

"Di daerah mereka tidak punya simbol Sutan Bathoegana. Jadi yang ada hanya Partai Demokrat. Kami khawatir kalau Sutan tak penuhi tuntutan kami, aksi ke Partai Demokrat akan meluas," jelas Alfa di Kantor PP GP Ansor Jakarta, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (28/11).

Namun Alfa menegaskan, aksi kader NU tidak ada kaitannya dengan unsur politik apalagi penyudutan Partai Demokrat. Kader Ansor dan Nahdiyin hanya memiliki persoalan dengan Sutan Bathoegana, bukan dengan Partai Demokrat.

"Saya khawatir orang-orang mempersepsikan kami menyerang Demokrat. Padahal kami hanya titip suara ke Demokrat," kata dia.

Selain aksi yang akan dilakukan lebih masif, jika Sutan tidak kunjung minta maaf, GP Ansor Jawa Timur menyatakan akan melaporkan Sutan ke Mabes Polri. Atas dugaan fitnah yang dilakukannya secara terang-terangan terhadap Gus Dur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement