Senin 26 Nov 2012 12:35 WIB

Jero: Ekspor Minyak Baru Dilakukan Kalau Domestik tak Bisa Olah

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Fernan Rahadi
Menteri ESDM Jero Wacik sedang mengunakan laser saat menjelaskan materi pembahasan rapat kerja dengan Komisi VII di gedung DPR, Jakarta, Senin (10/9).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Menteri ESDM Jero Wacik sedang mengunakan laser saat menjelaskan materi pembahasan rapat kerja dengan Komisi VII di gedung DPR, Jakarta, Senin (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Kepala Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SK Migas) Jero Wacik menjamin lifting (penjualan) minyak bakal mengutamakan kebutuhan domestik.

"Ekspor minyak hanya akan dilakukan apabila speck minyak yang diproduksi tak dapat diolah dalam negeri," tegasnya, Senin (26/11).

Pasalnya, dalam bisnis migas, tak semua minyak bisa dibuat bernilai tambah didalam negeri. Terkadang karena speck minyak yang terlalu ringan atau mengandung impurities tinggi, minyak jenis ini harus diolah di luar negeri.

 

Hal senada juga akan dilakukan untuk gas bumi. Jero menegaskan bahwa pada tahun 2013 nanti, volume gas untuk domestik akan dapat ditingkatkan melebihi ekspor.

Namun ini  tergantung pada kesiapan infrastruktur pembeli domestik. Pasalnya memang daya beli dalam negeri untuk komoditas ini belum sebagus ekspor.

“Rata-rata harga gas untuk domestik berkisar 5 hingga 6 dolar AS per MMBTU. sementara harga gas untuk ekspor rata-rata 12 dolar AS per MMBTU.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement