REPUBLIKA.CO.ID, SARINAH -- Aksi demonstrasi yang dilakukan ribuan buruh di beberapa titik di jantung ibu kota, Kamis (22/11), menyebabkan bus Transjakarta Koridor I (Blok M-Kota) tidak dioperasikan untuk sementara.
"Sengaja ditutup, karena mau jalan lewat mana. Ditutup sampai demo selesai," kata Deden Siswanto, petugas tiketing di Halte Sarinah, Jakarta Pusat.
Ditutupnya halte Transjakarta, tentu saja membuat puluhan calon penumpang kecewa. "Demo sih demo, tapi jangan masuk jalur busway dong," keluh Sinta, calon penumpang Transjakarta.
Tidak kurang dari 35.000 buruh mengular dari kawasan Tosari, Bundaran Hotel Indonesia, hingga sepanjang Jalan MH Thamrin. Arakan buruh yang tergabung dalam beberapa serikat buruh itu berjalan menuju Istana Presiden RI, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Selanjutnya mereka akan bergerak menuju Gedung DPR/MPR RI.
Puluhribuan buruh itu beralasal dari DKI Jakarta, Tangerang, Banten, Bogor, dan Bekasi, Jawa Barat yang tergabung dalam Majelis Pekerja Buruh Seluruh Indonesia (MPBI).
Mereka melakukan aksi untuk menolak Undang-Undang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) yang disahkan 28 Oktober 2011 lalu. Dalam UU tersebut disebutkan pemberi kerja wajib menarik iuran kepada pekerja dan menyetor kepada BPJS.
Selain itu para buruh juga menuntut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi tentang outsourcing dikaji ulang.