Ahad 18 Nov 2012 16:12 WIB

Seabad Muhammadiyah, Dorong Palestina Merdeka

Rep: Indah Wulandari/ Red: Dewi Mardiani
 Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin bersama sejumlah tokoh nasional saat menyanyikan lagu kebangsaaan Indonesia Raya dalam acara Milad Seabad Muhammadiyah di Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (18/11).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin bersama sejumlah tokoh nasional saat menyanyikan lagu kebangsaaan Indonesia Raya dalam acara Milad Seabad Muhammadiyah di Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (18/11). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PP Muhammadiyah bertekad menjadi ormas pemrakarsa dukungan bagi kemerdekaan Palestina. Usia seabad menjadikan organisasi bentukan KH Ahmad Dahlan ini matang dalam diplomasi perdamaian dunia.

"Muhammadiyah sejak dulu memiliki komitmen mendukung perjuangan Palestina untuk memperjuangkan kemerdekaannya. Bersama OKI, Muhammadiyah bahkan memprakarsai berdirinya hubungan persahabatan Palestina-Indonesia," terang Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin di tengah Milad Akbar Satu Abad Muhammadiyah di Gelora Bung Karno Senayan, Ahad (18/11).

Tepat masa satu abad kelahiran Muhammadiyah, Din secara khusus meminta lembaga internasional lebih serius menangani konflik antar dua negara dengan jalan solutif. Pihaknya juga meminta pada negara adikuasa seperti Amerika Serikat untuk tidak menampilkan standar ganda dalam menyelesaikan konflik di sana.

"Karena dukungan dari berbagai pihak dampaknya sangat luar biasa bagi kemerdekaan Palestina. Muhammadiyah juga mengapresiasi pemerintah Indonesia yang cukup aktif. Bila kita sudah sepakat, supaya ada solusi yang berkeadilan dan setara antara pemerintah dan lembaga internasional, kita pikirkan untuk memberikan dukungan," tegas Din.

Forum dialog OKI dan PBB, menurutnya, juga harus dijadikan media oleh pemerintah Indonesia agar suaranya didengar negara adikuasa. Cara-cara moderat melalui diplomasi dinilai Din mampu membuka jalan damai tanpa kekerasan.

"Kita dukung solusi untuk dua negara itu agar dapat berhubungan dengan damai. Keduanya harus mendapat keadilan. Jangan hanya Israel yang diberikan kesempatan,"ulas Din.

Pidato Din yang disampaikan di tengah hujan deras disaksikan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Fraksi PKS Hidayat Nurwahid, mantan Menkum HAM Patrialis Akbar, Ketua Umum Hanura Wiranto, Menhut Zulkifli Hasan, Ketua KEN Chairul Tanjung, mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi, dan mantan Wapres Jusuf Kalla. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo turut hadir beserta para duta besar negara sahabat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement