Senin 05 Nov 2012 19:17 WIB

Pengungsi Balinuraga Pulang Kampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Fernan Rahadi
KERUSUHAN LAMPUNG. Warga Balinuraga Kecamatan Waypanji Lampung Selatan mengungsi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Bandarlampung menyusul bentrok antar warga di daerah itu, Selasa (30/10).
Foto: Antara Foto/Agus Setyawan
KERUSUHAN LAMPUNG. Warga Balinuraga Kecamatan Waypanji Lampung Selatan mengungsi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Bandarlampung menyusul bentrok antar warga di daerah itu, Selasa (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG  --  Sejumlah pengungsi Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Kabupaten Lampung Selatan, yang telah menginap selama tujuh hari di sekolah polisi negara (SPN) Kemiling, Bandar Lampung, mulai kembali ke kampungnya.

Pantauan Republika di SPN, Senin (5/11), gelombang pengungsi secara bertahap mulai dibawa ke desanya menggunakan mobil polisi dengan pengawalan ketat aparat keamanan. Para pengungsi mengaku senang setelah mereka diperbolehkan pulang lagi ke rumahnya di Desa Balinuraga.

Bagi yang rumahnya terbakar, Pemkab Lampung Selatan menyediakan tempat penampungan sementara sebelum rumah warga yang rusak dan terbakar diperbaiki.

Pemulangan pengungsi Balinuraga melewati jalan-jalan protokol kota dengan pengawalan mobil patroli. Iring-iringan mobil angkutan polisi di jalan raya mulai dari SPN hingga jalan lintas sempat menjadi perhatian masyarakat.

Bupati Lampung Selatan, Rycko Menoza, mengatakan pihaknya sudah mendata rumah-rumah yang rusak untuk segera direhabilitasi agar warga Balinuraga kembali tinggal di sana. Saat ini, sembari pengungsi dipulangkan ke kampungnya, mereka disediakan tempat untuk menampung sementara.

"Kami sudah menyediakan tempat bagi warga pengungsi Desa Balinuraga yang kembali ke desanya," kata Rycko seusai bertemu dengan Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, di Pemprov Lampung, Senin (5/11) petang.

Menurut dia, setelah kesepakatan damai warga dilakukan, tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi mulai dilakukan. Pihaknya sudah mendata dan merencanakan proses rehabilitasi. Dalam waktu dekat, kata dia, segera dilakukan perbaikan rumah-rumah warga.

Sementara itu, pasukan keamanan TNI/Polri yang bertugas di lokasi bentrok Desa Balinuraga dan sekitarnya, sejak kejadian hingga Senin (5/11), masih bertahan. Sekitar 2.500 personil TNI/Polri belum ditarik ke kesatuannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement