REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menilai salah satu cara untuk meremajakan transportasi di Jakarta dapat dilakukan dengan pola subsidi.
"Yang dimaksud dengan subsidi untuk peremajaan transportasi adalah menukar dua bus yang sudah tidak layak beroperasi dengan satu bus baru," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Rabu malam.
Menurut Jokowi, pola subsidi tersebut berlaku bagi pemilik angkutan umum berjenis bus, antara lain Kopaja atau Metromini, dan sudah dapat diterapkan pada 2013 mendatang.
"Jadi, pola ini bisa juga disebut hibah. Misalnya, dua bus yang sudah tidak layak beroperasi, kita tukar dengan sebuah bus baru, sehingga ada peremajaan total, termasuk juga sopirnya," ujar Jokowi.
Selain penerapan pola subsidi, Jokowi juga berencana untuk menambah 100 armada bus TransJakarta pada tahun ini. Jumlah tersebut akan terus ditambah sebanyak 300 hingga 400 unit pada 2013.
Jokowi mengaku masih menitikberatkan perhatian terhadap realisasi transportasi modern berjenis MRT dan monorel selama kedua program itu tidak memberatkan masyarakat, terutama dari segi pembiayaan.
"Mengenai MRT dan monorel, saat ini kami masih menunggu presentasi dari pihak-pihak yang terkait. Kalau proyek ini tidak memakan biaya besar dan tidak membebani masyarakat, maka akan kami eksekusi," ujar Jokowi.
Jokowi menambahkan hal yang paling penting dari pelaksanaan semua program adalah tidak memakan banyak biaya yang dapat memberatkan warga