REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok belum memastikan apakah akan tinggal di rumah dinas atau rumah pribadi usai pelantikan dirinya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Senin (15/10). Dirinya mengaku baru akan meninjau rumah dinasnya besok bersama keluarga.
"Saya belum tahu rumah dinas mana yang akan ditempati. Kemungkinan baru besok saya dengan keluarga akan kesana," ujar Ahok usai gladi bersih pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Ahad (14/10).
Ahok mengaku dirinya juga memiliki rumah di Pantai Mutiara, Jakarta Utara. Rumah yang dimilikinya sejak 2010 itu sengaja ia siapkan apabila dirinya tengah berada di Jakarta.
"Kalau tidak ditempati atau dikontrakkan kan sayang juga. Istri saya juga banyak kegiatan di Pluit, sedangkan anak sekolah di Karawaci," papar dia.
Mengenai jarak rumah pribadinya ke Balaikota, tempat Ahok bekerja nanti, yang cukup jauh, ia mengungkapkan hal itu tidak menjadi masalah. Menurutnya keluarganya sudah biasa pulang pergi luar kota.
"Sudah biasa pulang malam. Kalaupun saya yang tinggal di rumah dinas saya tetap masih bisa pulang pergi ke rumah pribadi kapan saja,"tuturnya.
Anggota tim kampanye Jokowi-Ahok, Denny Iskandar, sebelumnya mengatakan kalau Ahok lebih memilih tinggal di rumah pribadi itu karena merasa lebih nyaman dibanding rumah dinas. Apalagi rumahnya tersebut memiliki pandangan hamparan laut seperti rumahnya di Belitung
"Rumah dinas hanya akan digunakan sebagai kegiatan formalitas untuk menjalankan tugasnya sebagai Wakil Gubernur DKI seperti menerima tamu dan sebagainya," jelasnya Jumat (12/10).
Pemprov DKI telah mempersiapkan empat rumah dinas untuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih. Keempat rumah tersebut diantaranya: di Jalan Taman Surapati No 7, Jakarta Pusat; Jalan Denpasar, Jakarta Selatan; Jalan Besakih, Jakarta Selatan dan Jalan Prof. Dr. Satrio, Jakarta Selatan.