Senin 08 Oct 2012 22:34 WIB

Produktivitas Turun, PTPN Salahkan Bibit

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Hafidz Muftisany
Swasembada gula nasional ditarget 2014
Foto: Antara
Swasembada gula nasional ditarget 2014

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bibit tebu yang ditanam di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II ternyata tidak cocok dengan tanah disana. Direktur Utama (Dirut) PTPN II Batara Muda Nasution mengtakan bibit yang ditanam di wilayah PTPN II di Sumatra Utara merupakan bibit yang cocok untuk tropis basah.

Sementara, iklim di Sumatra Utara seharusnya ditanam dengan bibit tropis kering. Ia mengatakan curah hujan di Sumatra Utara sangat tinggi tidak cocok dengan bibit jenis tropis kering yang biasa ditanam.

“Kesesuaian iklim di Sumut dengan tidak terlalu sesuai yang mengakibatkan sulitnya tanam tebu di Sumut,”ujar Batara, saat Rapat Dengar Pendapat, Senin (8/10).

Hal ini mengakibatkan dua pabrik gula yang dimiliki PT PN II produktivitasnya rendah. Menurutnya, cukup sulit untuk meningkatkan produktivitas dari dua pabrik itu selama bibit belum diganti. Batara menuturkan, untuk menggenjot produksi di PTPN II, varietas bibit disana harus segera disesuaikan.

PTPN II merupakan BUMN yang beridiri sejak tahun 1984. Produksi selama lima tahun ini, kata Batara cukup jauh dari target. Selain bibit, produksi PTPN II terhambat adnaya konflik lahan. Sumatra Utara merupakan daerah yang memiliki konflik lahan paling banyak. Di Sumatra Utara, ada 11 ribu hektar lahan tebu yang bermasalah karena hak guna usaha berada di tengah masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement