REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Penembakan seorang warga di Kabupaten Poso pada Kamis (4/10) malam diduga merupakan upaya untuk mengacaukan daerah itu yang sudah kondusif pascakonflik horizontal di awal 2000-an.
"Tapi kita jangan berburuk sangka, mudah-mudahan ini kriminal murni. Kalau tidak, ya seperti yang anda katakan sengaja mengacaukan masyarakat," kata Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, usai melepas jamaah calon haji Sulawesi Tengah, Jumat malam di Palu.
Untuk itu ia berharap, penembakan terhadap warga bernama Hasman (35), warga Desa Masani tersebut, tidak memprovokasi warga sehingga ikut terpancing dalam suasana yang tidak kondusif.
"Kapolda bersama Danrem 132 Tadulako sudah turun ke sana. Kita tunggu saja hasilnya," kata Longki.
Mantan Bupati Parigi Moutong itu mengatakan, indikasi bahwa aksi kekerasan itu upaya untuk mengacaukan adalah pelaku mengaku seorang petugas dari kepolisian saat mengetuk pintu rumah korban.
"Dia bilang dari Polres. Apa maksudnya itu, mendiskreditkan lembaga lain," kata Longki.
Diberitakan sebelumnya, seorang warga Desa Masani, bernama Hasman (35) ditembak seorang tidak dikenal pada Kamis (4/10) sekitar pukul 23.30 WITA.
Korban dirawat intensif di RSUD Poso karena menderita luka tembak di leher bagian kanan sehingga membuat korban mengeluarkan banyak darah.