REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Biasanya hari ulang tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ke-67 diperingati dengan menunjukkan kemampuan personel di kesatuannya masing-masing. Namun, dalam peringatan kali ini, TNI merayakannya dengan nuansa yang sangat jauh berbeda. Bahkan mungkin bisa dikatakan tidak ada hubungannya dengan alutsista dan kemampuan personel. Yakni, dikemas dengan pendekatan budaya.
Pada Jumat (5/10) besok, peringatan HUT TNI akan digelar di Meseum Seni Lukis Nyoman Gunarsa di Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.
"Untuk itu pertama kalinya upacara peringatan Hari TNI dikemas dalam acara pentas seni budaya. Namun tanpa meninggalkan acara pokok," kata Kepala Seksi Penerangan Umum Komando Daerah Militer IX/Udayana Mayor (Chj) Ida Bagus Santika di Denpasar, Kamis (4/10).
Pentas seni budaya digelar setelah acara pokok di meseum seni milik maestro lukis I Nyoman Gunarsa itu dengan melibatkan seluruh satuan TNI di seluruh Kodim di Bali. Kodim Klungkung selaku tuan rumah dalam peringatan itu menyuguhkan tari Rejang Gantung, Kodim Jembrana menampilkan kesenian Jegog, Kodim Tabanan dengan Tektekan, dan Kodim Buleleng mengandalkan Bebondresan.
Demikian pula Kodim Karangasem, Bangli, Gianyar, Badung, dan Kodim Denpasar menampilkan kesenian khas daerahnya masing-masing yang tidak kalah menariknya. Mayor Bagus Santika menambahkan, terobosan yang dilakukan Pangdam itu diharapkan mampu mendukung pelestarian dan pengembangan kesenian yang dilakukan masyarakat bersama pemerintah setempat.
Demikian pula di NTB dan NTT, TNI diharapkan mampu memberikan peran dan kontribusi terhadap pengembangan dan kelestarian seni budaya maupun kearifan lokal masyarakat setempat. Peringatan ke-67 Hari TNI yang baru pertama kali digelar di luar wilayah ibukota Provinsi Bali tanpa mengurangi makna dan tujuan.
Acara pokok tetap dilaksanakan mulai dari penghormatan pasukan kepada inspektur upacara, lambang-lambang kesatuan dan penganugrahan tanda kehormatan negara.